Rilis Data Terbaru, BPS Yakin Target Inflasi 2019 Tercapai

Senin, 2 Desember 2019 12:10 WIB

BPS: Waspadai Kenaikan Inflasi Hingga Lebaran

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS yakin inflasi tahun ini sesuai dengan target pemerintah. Pada bulan November 2019, angka inflasi tercatat 0,14 persen. Sedangkan secara tahunan (yoy) angka inflasi mencapai 3 persen sedangkan inflasi tahun kalender (sepanjang Januari-November) 2019 mencapai 2,37 persen.

"Dengan melihat angka inflasi ini target inflasi tahun 2019 kami perkirakan bisa tercapai," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di kantornya, Senin 2 Desember 2019. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menargetkan inflasi 2019 bakal sesuai dengan target yakni 3,5 persen dengan plus minus 1 persen.

Suhariyanto menjelaskan, angka inflasi sepanjang November tersebut sama dengan tren pada dua tahun sebelumnya. Biasanya angka inflasi November akan naik karena permintaan masyarakat meningkat. Bulan depan, angka inflasi diperkirakan naik naik lagi karena adanya perayaan hari Natal dan tahun baru.

Sementara itu, jika dilihat dari sisi komponenen inflasi sepanjang November dikarenakan adanya kenaikan volatile food atau harga barang bergejolak. Andil kelompok bahan makanan sumbang 0,07 persen terhadap inflasi November.

"Penyebab utama kenaikan inflasi karena terdorong harga bawang merah, tomat sayur dan daging ayam ras," kata Suhariyanto.

Secara bulanan, inflasi November ini naik dibandingkan Oktober yang mencapai 0,02 persen. Namun secara tahunan inflasi November lebih rendah dibandingkan Oktober yang mencapai 3,13 persen. Inflasi bulan Oktober, utamanya karena kenaikan harga pada kelompok makanan jadi seperti nasi dan lauk pauk, serta rokok.

Advertising
Advertising

Suhariyanto melanjutkan, angka inflasi ini dihambat oleh sejumlah komoditas yang justru mengalami deflasi. Diantaranya turunnya harga harga cabai merah, ikan segar, cabai rawit dan tarif angkutan udara.

Munurut dia, dari komponen penyumbang kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Deflasi di komponen ini terjadi di angkutan udara karena bulan November bukanlah puncak (peak season), sehingga turun di sebanyak 32 kota yang disurvei BPS.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

9 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya