Krakatau Steel Ingin Libatkan PPA untuk Restrukturisasi Utang

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 29 November 2019 06:51 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim bertemu Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin untuk mencari jalan melepaskan utang-utang di tubuh perseroan baja tersebut. Silmy mengaku, akan melibatkan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA untuk bisa kembali menyehatkan perusahaan yang dipimpinnya.

"Jadi Krakatau Steel sendiri kan salah satunya bagaimana menyikapi kaitan dengan neracanya. Kita ketahui bahwa utangnya besar sekali. Ada kemungkinan misalnya kita melibatkan PPA," kata dia saat sambangi Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 28 Oktober 2019.

Silmy mengatakan, pelibatan PPA dalam restrukturisasi utang emiten berkode KRAS itu adalah satu satu caranya mengembalikan perusahaannya bisa kembali sehat. Karena dalam terlibatnya PPA, ada perbedaan dalam penanganan terhadap perseroan baja dengan BUMN sakit lainnya seperti PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas.

"Ini hanya salah satu cara bagaimana supaya memperbaiki neracanya Krakatau Steel," ucapnya.

Ia mengungkapkan, wacana pelibatan PPA dalam restrukturisasi utang KRAS masih harus didiskusikan lebih lanjut, sehingga nantinya penyelamatan ini bisa berjalan dengan baik. Sehingga PPA tidak hanya mengurusi hal-hal yang tidak optimal melainkan juga bisa menjadi investor strategis.

"Mungkin ada anak perusahaan kita yang bisa diperbaiki. Masih terlalu dini, namun ide-ide itu muncul," ungkapnya.

Ia membeberkan akan ada pertemuan lanjutan pada pekan depan terkait pembahasan dengan PPA bersama Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, untuk membicarakan apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan KRAS.

Silmy pernah mendatangi Kementerian BUMN untuk membahas kelangsungan restrukturisasi utang perseroan hingga bisnis industri baja nasional pada Kamis, 21 November 2019.

Krakatau Steel juga sudah meneken perjanjian kredit restrukturisasi dengan enam lembaga keuangan. Keenamnya adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia, Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Central Asia (BCA).

"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan anak perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable). Nanti secara keseluruhan keuangan Krakatau Steel akan jadi lebih sehat,” ujar Silmy Karim melalui keterangan tertulis, Senin, 30 September 2019.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

13 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

9 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

10 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

10 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya