Tak Jadi Menteri Lagi, Susi: Mungkin Pak Jokowi Butuh Orang Waras

Rabu, 27 November 2019 15:58 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, di Pandeglang-Banten, Sabtu, 16 November 2019 lalu.

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui bahwa dirinya memang tidak lagi diminta Presiden Joko Widodo untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju. Ia menduga Jokowi memang membutuhkan menteri dengan karakter berbeda pada periode kedua ini.

"Tadi ditanya apakah saya tidak gila lagi, mungkin sekarang yang dibutuhkan yang waras," tutur Susi dalam Diskusi Publik Ekonomi Indonesia Era Kabinet Indonesia Maju di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Rabu, 27 November 2019.

Pada periode kabinet sebelumnya, Susi memang kerap mengatakan dipilih lantaran Jokowi membutuhkan pembantu berkarakter 'gila'. Saat ini, posisi Menteri Kelautan dan Perikanan ditempati oleh bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Edhy Prabowo.

Meski demikian, Susi menegaskan pemilihan menteri adalah hak prerogratif presiden yang harus dihormati. "Kalau bapak ibu kecewa, terima kasih atas simpatinya," tutur dia. Ia pun mengatakan sosok-sosok yang mengisi Kabinet Indonesia Maju saat ini juga luar biasa. Sehingga ia merasa kabinet ini tetap akan membuat Indonesia maju.

Kala masih menjabat menteri, SusiPudjiastuti mengatakan stok ikan di Indonesia pernah mengalami penurunan drastis dalam kurun waktu 2003 hingga 2013. Karena itu, orang gila dibutuhkan untuk mengatasi itu.

"Saya rasa kita butuh orang gila untuk mengatur negara ini, jadi saya di sini," ujar dia dalam acara Islamic Chamber of Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA) 2018 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa 23 Oktober 2018 kala itu.

Semenjak kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Susi ditugaskan untuk membenahi sektor perikanan. Dalam presentasinya, Susi menunjukkan peningkatan stok ikan saat itu. Dalam kurun waktu dua tahun stok ikan naik dari 6,7 juta ton menjadi 11 ton.

Menurut Susi, hilangnya stok ikan dalam kurun waktu 2003-2013 dikarenakan regulasi yang membolehkan kapal asing menangkap di perairan Indonesia. "Karena memberikan izin untuk kapal asing berbendera Indonesia untuk memancing di sini," kata dia.

Selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi banyak mengubah regulasi. Salah satunya penenggelaman kapal asing yang menjaring ikan di perairan Indonesia.

CAESAR AKBAR | CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

8 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

9 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya