Harga Tiket Mahal, Penumpang Pesawat ke Lombok Turun 24 Persen

Reporter

Antara

Selasa, 26 November 2019 16:30 WIB

Pemain musik menghibur para penumpang yang menunggu keberangkatan penerbangan setelah adanya penutupan operasional bandara akibat erupsi Gunung Raung di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 8 Agustus 2015. Abu vulkanik erupsi Gunung Raung yang berhembus ke arah Bali dan Lombok membuat Bandara Ngurah Rai Bali menutup semua penerbangan mulai pukul 06.30 Wita dan memberlakukan sistem buka tutup. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, mencatat jumlah penumpang pesawat yang datang dan berangkat selama Januari-Oktober 2019 menurun sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Penurunan jumlah penumpang pesawat tersebut terjadi setelah gempa bumi NTB pada 2018," kata General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Nugroho Jati, di Mataram, Selasa, 26 November 2019.

Ia menyebutkan jumlah penumpang pesawat yang datang dan berangkat dari bandara sebanyak 2.317.620 orang selama Januari-Oktober 2019. Angka tersebut menurun 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3.059.778 orang.

Sementara jumlah penerbangan sebanyak 22.418 kali selama Januari-Oktober 2019. Jumlah tersebut berkurang sebesar 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 31.236 penerbangan.

Berkurangnya jumlah penumpang dan penerbangan juga diikuti dengan menurunnya volume kargo. Selama Januari-Oktober 2019, jumlah volume kargo yang diangkut oleh pesawat mencapai 7.930.442 kilogram. Angka tersebut berkurang 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Advertising
Advertising

Selain faktor gempa bumi, kata Nugroho, penurunan jumlah penumpang pesawat dan frekuensi penerbangan juga dipengaruhi harga tiket pesawat yang dianggap mahal oleh konsumen. Ditambah lagi dengan kebijakan maskapai penerbangan yang memberlakukan bagasi berbayar.

"Masalah harga tiket pesawat mahal dan bagasi berbayar sempat ramai. Itu juga mempengaruhi jumlah orang bepergian menggunakan pesawat. Kalau penurunan volume kargo terkait dengan produksi dan konsumsi barang di Lombok," ujarnya.

Menurut dia, untuk meningkatkan arus penumpang dan frekuensi penerbangan dari dan ke Lombok diperlukan upaya bersama, baik oleh Angkasa Pura I, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta pihak lainnya.

Angkasa Pura I sendiri tetap komitmen untuk menciptakan pasar rute-rute penerbangan baru, baik domestik maupun luar negeri. Salah satunya membuka rute penerbangan langsung untuk jamaah umroh dari Lombok ke Jeddah, Arab Saudi.

Dari sisi pemerintah, lanjut Nugroho, perlu diperbanyak penyelenggaraan kegiatan, seperti penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah daerah dengan kementerian/lembaga, dan berbagai pertemuan lainnya yang memicu pertumbuhan angka kunjungan ke Lombok.

"Saya kira semua pihak sudah punya upaya sesuai ruang lingkup masing-masing. Dan saya yakin pertumbuhan jumlah penumpang pesawat dan frekuensi penerbangan dari dan ke Lombok terus membaik seiring dengan proses pemulihan pascagempa bumi," katanya.

Berita terkait

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

19 jam lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

19 jam lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

1 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

2 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

2 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

3 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

5 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

6 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya