Utang Bulog Rp 28 Triliun, Budi Waseso Incar Pasar Komersial

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 26 November 2019 16:06 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik (Persero) atau Bulog telah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi krisis keuangan akibat tumpukan utang yang mencapai Rp 28 triliun hingga September 2019.

Adapun, strategi yang dimaksud antara lain menggenjot penjualan produk komersial dengan menambah varian produk, membuka toko daring PangananDotCom di berbagai platform e-commerce hingga mengadakan kerja sama penyediaan kebutuhan sehari-hari karyawan di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kami punya utang dan ini adalah solusi bagaimana caranya kita mengatasi utang tersebut. Jadi tidak boleh malah menyalahkan utang. Ini adalah solusinya,” kata Dirut Bulog Budi Waseso saat meresmikan toko daring PangananDotCom di Jakarta, Selasa, 26 November 2019.

Tumpukan utang Bulog yang mencapai Rp 28 triliun merupakan ekses dari tidak maksimalnya mekanisme pelepasan beras yang telah diserap dari petani melalui operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan penyaluran program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Akibat utang tersebut, Bulog diketahui harus membayar bunga pinjaman sampai dengan Rp9 miliar setiap harinya.

Dari target operasi pasar sebanyak 150.000 ton per bulan atau 5.000 ton per hari, hanya sekitar 3.000 ton saja yang bisa dilepas ke pasar setiap harinya. Sementara itu, untuk program BPNT, realisasinya sejauh ini baru mencapai 7 persen dari total target penyaluran sebanyak 700.000 ton.

Advertising
Advertising

Budi Waseso atau Buwas melanjutkan pendapatan Bulog sebagian besar masih diperoleh dari penugasan pengadaan dan penyaluran beras pemerintah. Hal tersebut akhirnya membuat keuangan Bulog terseok-seok akibat kerugian yang harus ditanggung ditambah akumulasi utang sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2018, tercatat kerugian yang harus ditanggung oleh Bulog mencapai Rp 961,78 miliar. Adapun sepanjang Januari-September 2019 tercatat kerugian sebesar Rp 955 miliar dari segmen Public Service Obligation (PSO) atau penugasan pemerintah.

“(Sekitar) 80 persen pendapatan Bulog masih diperoleh dari penugasan pemerintah, sisanya dari penjualan produk komersial. Ke depannya akan kita tingkatkan sampai dengan 50 persen (untuk pendapatan) dari kegiatan komersial. Tidak menutup kemungkinan nantinya bisa jadi 80 persen dari kegiatan komersial dan hanya 20 persen dari penugasan pemerintah,” katanya.

Sampai dengan saat ini, produk komersial yang dijual oleh Bulog baik secara luring maupun daring melalui berbagai platform dagang-el masih didominasi oleh produk beras premium dan khusus.

Saat ini, volume beras komersial yang diserap oleh Bulog dari petani diketahui sebanyak 170.000 ton dari total target penyerapan beras 2019 sebanyak 1,8 juta ton.

“(Untuk produk komersial) tidak hanya produk beras, ada produk-produk kebutuhan pangan lainnya, tetapi masih didominasi beras. Penambahan 50 varian beras komersial itu merupakan upaya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa produk beras kami berkualitas,” ujar Buwas.

Buwas tak menampik bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memandang sebelah mata terhadap produk Bulog. Jelas saja, selama ini Bulog lebih dikenal sebagai penyalur beras bantuan pemerintah mulai dari beras miskin (raskin), beras sejahtera (rastra), hingga BPNT yang kualitasnya terkadang kurang baik.

Kemudian, Buwas juga menyatakan bahwa Bulog tidak akan ragu untuk mengajukan pinjaman tambahan ke perbankan untuk keperluan pengadaan produk-produk komersial yang terdiri dari beras premium dan khusus, minyak goreng, tepung terigu, gula, garam, kornet, ikan sarden, hingga mi instan.

Pasalnya, pinjaman tersebut penggunaannya tidak dibatasi layaknya pinjaman yang diajukan Bulog untuk pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Tidak masalah karena penyalurannya (untuk produk komersial) tidak seperti penugasan pemerintah. Bisa diputar kembali untuk modal. Tidak seperti pinjaman untuk pengadaan CBP yang penggunaannya harus sesuai izin (pemerintah) tetapi utang dan bunganya harus ditanggung Bulog,” katanya.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

7 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

19 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya