Per 20 November 2019, Penerbitan SBN Mencapai Rp 894 Triliun

Selasa, 26 November 2019 12:40 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Penarikan utang melalui surat berharga negara (SBN) secara neto per 20 November 2019 sudah mencapai Rp457,66 triliun atau 102,5 persen dari target baru yang sebbnesar Rp446,49 triliun.

Secara bruto, SBN yang sudah diterbitkan oleh pemerintah sepanjang 2019 hingga 20 November sudah mencapai Rp894 triliun atau 98,88 persen dari target baru yang sebesar Rp904,08 triliun.

"Untuk diketahui, sejak dimulainya kuartal IV/2019, penarikan utang melalui SBN cenderung meningkat signifikan dan targetnya pun terus ditambah," seperti dilansir Bisnis, Selasa 26 November 2019.

Per 30 September 2019, penarikan utang melalui SBN secara neto tercatat mencapai Rp330,57 triliun. Dengan ini, penarikan utang melalui SBN pada kuartal IV/2019 sendiri sudah mencapai Rp127,09 triliun.

Pada 6 November saja, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat penarikan utang melalui SBN secara neto mencapai Rp428,8 triliun dan secara bruto mencapai Rp863 triliun.

Advertising
Advertising

Kala itu, target penarikan utang melalui SBN secara neto tercatat masih pada angka Rp439,03 triliun dan secara bruto tercatat mencapai Rp896,59 triliun.

Apabila dibandingkan dengan target penarikan utang melalui SBN sebagaimana tertuang dalam APBN 2019, penarikan utang melalui SBN secara neto sesungguhnya ditargetkan hanya Rp388,96 triliun.

Adapun terus meningkatnya penarikan utang melalui SBN merupakan implikasi dari komitmen pemerintah untuk memperlebar defisit anggaran dari outlook defisit anggaran sebesar 1,93 persen dari PDB menjadi 2 - 2,2 persen dari PDB dalam rangka mempertahankan belanja pemerintah.

Secara nominal, Bisnis.com mengestimasikan defisit anggaran bertambah dari outlook sebesar Rp310,81 triliun menjadi Rp322 triliun hingga Rp354 triliun.

Hingga 31 Oktober 2019, tercatat bahwa defisit anggaran sudah mencapai 1,8 persen dari PDB atau sebesar Rp289,06 triliun. Realisasi pembiayaan pada periode tersebut tercatat sudah mencapai Rp373,37 triliun dengan pembiayaan utang mencapai Rp384,52 triliun.

Dengan ini, kelebihan pembiayaan anggaran per 31 Oktober 2019 pun tercatat mencapai Rp84,31 triliun.

Berita terkait

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

3 hari lalu

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen Surat Berharga Negara

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK sebut portofolio investasi dana pensiun didominasi SBN

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

11 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

52 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

54 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

13 Maret 2024

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

27 Februari 2024

Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

Total minat lelang Surat Utang Negara pada 27 Februari 2024 mencapai Rp 61,04 triliun. Minat investor meningkat dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya Rp 52,63 triliun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

27 Februari 2024

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah. Salah satu penyebabnya karena utang pemerintah per Januari tertinggi sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

27 Februari 2024

Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

Pemerintah hari ini, Selasa, 27 Februari 2024, meluncurkan lelang Surat Utang Negara (SUN) dan menetapkan target indikatif sebesar Rp24 triliun.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

27 Februari 2024

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024. Terdiri dari apa saja?

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya