Importir AS Minta Kemendag Lobi Trump Soal Bea Masuk Baja

Senin, 25 November 2019 17:20 WIB

Dua pekerja mengamati proses produksi baja di PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Penyerapan tenaga kerja di industri baja sebanyak 200.000 orang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan importir asal Amerika Serikat (AS), ATI Metals meminta bantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melobi Pemerintah Amerika Serikat dibawah Donald Trump. ATI Metals, meminta Kemendag untuk melobi supaya bea impor masuk baja 25 persen bagi produk baja Indonesia dihapuskan.

"Mereka sangat berharap lobi itu didukung oleh kami karena ini kan saling menguntungkan, baik industri di AS lewat ATI Metals dan produsen baja slab dari Indonesia," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan Muhri di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 25 November 2019.

Permintaan perusahaan tersebut disampaikan oleh ATI Metals ditengah-tengah pertemuan Kemendag dengan United States Department of Commerce/USDOC atau Kementerian Perdagangan AS. Kemendag sebelumnya pada 16-21 November 2019 mengelar kunjungan ke AS.

Kunjungan itu dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Dala kunjungan tersebut, Kemendag khusus membahas persoalan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) atau fasilitas pembebasan bea masuk atau 0 persen.

Kasan menjelaskan, ATI Metals mendapat pasokan baja slab dari PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang ada di Indonesia Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini, merupakan perusahaan patungan dari tiga investor asal China, yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.

Advertising
Advertising

Setiap tahun, ATI Metals bisa mengimpor sebanyak 300 ribu ton baja slab dari Indonesia. Selama setahun nilai impor perusahaan asal AS tersebut mencapai US$ 600 juta. Namun, saat ini impor baja ATI Metals dari Indonesia tersebut mesti dikenai bea masuk 25 persen.

Karena itu, ATI Mentals mengajukan kepada Pemerintah AS untuk tidak mengenakan bea masuk impor baja dengan dua opsi. Opsi pertama, supaya pemerintah AS tidak mengenakan bea masuk sebanyak 300 ribu ton impor baja slab tersebut.

Opsi kedua, jika tidak diperbolehkan, ATI Metals meminta supaya sebanyak 150 ribu ton dari total 300 ribu ton selama setahun tidak dikenai bea impor. Jika hanya 150 ribu ton, ATI Metals siap untuk membayar sisanya sebanyak 150 ribu untuk dikenai bea masuk 25 persen.

"Mereka sebelumnya sudah mengajukan tetapi ditolak. Proposalnya adalah meminta atau exemption tarif 25 persen dengan jumlah minimal 150 ribu ton, atau 300 ribu ton dengan bebas tarif," kata Kasan.

Kendati demikian, tak ada upaya penambahan jumlah volume impor baja slab dari Indonesia oleh ATI Metals. Jumlahnya, tetap sebanyak 300 ribu ton/tahun.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

20 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya