Di Depan Pejabat AS, Sri Mulyani Janji Jaga Iklim Investasi

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 21 November 2019 11:20 WIB

Ekspresi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara hingga 31 Oktober 2019 baru sampai 73,1 persen atau Rp1.798 triliun dari target APBN 2019 sebesar Rp 2.461,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah terus berupaya meningkatkan penerimaan negara dari perpajakan. Akan tetapi, ia memastikan komitmen Indonesia untuk melakukannya dengan sangat hati-hati. “Agar tidak mengganggu iklim investasi,” kata Sri Mulyani di depan pejabat dan pengusaha Amerika Serikat dalam acara The 7th US-Indonesia Investment Summit yang digelar di Mandarin Oriental Hotel di Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2019.

Terakhir kali, Sri Mulyani mengatakan, ia ikut berurusan dengan perusahaan Amerika yaitu PT Freeport McMoran (FCX) dalam proses negosiasi pada akhir Desember 2018. Negosiasi dilakukan karena berkaitan dengan keharusan Freeport membayar lebih besar bagi penerimaan negara.

Kala itu, Sri Mulyani mengakui, proses negosiasi dengan Freeport cukup alot. Tapi akhirnya, proses negosiasi bisa berakhir dengan terjadinya divestasi saham 51 persen dari Freeport McMoran ke pemerintah Indonesia. Saat itulah, Kementerian Keuangan tegas mengatakan penerimaan negara bakal lebih besar setelah divestasi ini berhasil.

Bukan kali ini saya Sri Mulyani menyampaikan pernyataan tersebut. Di depan pengusaha nasional beberapa waktu lalu, ia juga mengatakan tahun ini pemerintah melihat banyak tekanan dialami oleh dunia usaha. Sehingga, ia menilai kebutuhan untuk menjaga hubungan baik dengan dunia usaha menjadi semakin penting.

Saat dunia usaha mengalami tekanan, maka pajak yang mereka bayarkan juga akan berkurang. Sehingga, penerimaan negara pun akan menurun. Tapi, Sri Mulyani memilih mengambil pendekatan yang lebih seimbang, antara mengumpulkan pajak dan menjaga iklim investasi.

Advertising
Advertising

“Bukan mengejar pajak sampai ke seluruh hal, nanti approach-nya akan brutal,” kata Sri Mulyani dalam acara Rembuk Pajak Nasional yang diadakan Tempo dan CITA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 November 2019.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

13 menit lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

14 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

15 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya