Kontainer Kelapa RI Juga Pernah Ditolak Thailand karena Tungau

Rabu, 20 November 2019 12:08 WIB

Petugas menunjukkan kelapa bertunas hingga sepanjang 30 centimeter. Saat ini kontainer masih berada di terminal peti kemas pelabuhan Boom Baru. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Bukan sekali ini saja Thailand memulangkan kelapa bulat asal Sumatera Selatan. Sebab, pada tahun lalu kejadian serupa pernah dialami oleh eksportir kelapa daerah tersebut dengan alasan berbeda.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumatera Selatan, Rudi Arpian, menyatakan dalam peristiwa yang terjadi pada tahun 2018 itu, ada 2 kontainer kelapa bulat yang dipulangkan. Angka ini jauh lebih sedikit ketimbang yang terjadi baru-baru ini yakni 25 kontainer.

Kejadian tersebut cepat diantisipasi oleh pihak Karantina Pertanian Palembang dengan memperbaiki sistem fumigasinya sehingga pengusaha tidak terlalu merugi. “Tahun sebelumnya juga pernah ada kejadian akibat adanya tunggau,” kata Rudi, Rabu, 20 November 2019.

Menurut Rudi, kelapa merupakan salah satu produksi pertanian dan perkebunan andalan dari Sumsel. Dalam catatannya, Sumatera Selatan memiliki luas kebun 66.236 hektare dengan perincian 5.780 hektare tanaman belum menghasilkan dan 51.208 hektare merupakan tanaman sudah panen.

Dari jumlah tersebut terdata setiap tahunnya Sumatera Selatan berhasil memproduksi 57.732 ton kelapa. Selain dijual dalam bentuk utuh, kelapa juga dijadikan kopra, santan dan juga arang tempurung. “Sumsel juga mulai ekspor hilirisasinya berupa santan kelapa ke Cina dan Hong Kong.”

Advertising
Advertising

Kemarin diketahui, konsumen asal Thailand memulangkan 25 kontainer kelapa dengan alasan kelapa sudah ditumbuhi tunas ketika tiba di negara tujuan. Akibat peristiwa itu, pengusaha dalam negeri mengalami kerugian dan negara kehilangan potensi devisa.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau proses produksi dari Kelapa Bulat menjadi Santan siap eskpor di Pabrik PT Kelapa Puncak Nusantara di Jalan Raya Pipa Putih, Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Agustus lalu.

Saat itu Herman juga melepas langsung 79,2 ton santan ke Cina dan 12,6 ton ke Hongkong senilai Rp 1,07 miliar. Ia mengapresiasi ekspor PT Kelapa Puncak Nusantara yang akan membantu perekonomian petani kelapa di Sumatera Selatan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah memberikan insentif kepada para pelaku usaha dalam bentuk memudahkan perizinan. Karena masih banyak komoditas lain yang memiliki nilai jual seperti halnya kelapa. “Selain kelapa, kopi, duku, durian juga memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor,” kata Herman.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

17 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

1 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

3 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

5 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya