LPS: Rupiah Menguat 0,39 Persen per November 2019

Selasa, 19 November 2019 16:59 WIB

(Kedua dari kiri) Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah, Anggota Dewan Komisioner LPS Fauzi Ichsan dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Mardiyono saat mengelar jumpa pers di Gedung Pacific Century Places, Jakarta Selatan, Selasa 24 September 2019. Tempo/Dias Prasongk

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, Halim Alamsyah mengatakan stabilitas sistem keuangan relatif terkendali seiring meredanya volatilitas di pasar keuangan namun risiko ketidakpastian global masih tinggi.

Rata-rata nilai tukar mencapai Rp 14.062 per dolar Amerika Serikat pada periode observasi 15 Oktober – 11 November 2019. "Nilai itu menguat sebesar 0,39 persen dari rata-rata nilai tukar pada periode observasi sebelumnya (11 September – 8 Oktober 2019)," kata Halim dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 November 2019.

Secara point to point, kata dia, rupiah juga menguat 0,9 persen, dari level Rp 14.170 per dolar AS pada 8 Oktober 2019 menjadi Rp 14.040 per dolar AS pada 11 November 2019.

Adapun, Rapat Dewan Gubernur(RDG) Bank Indonesia periode Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen. Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

Kebijakan itu didukung dengan strategi operasi moneter dan makroprudensial yang tetap akomodatif untuk menjaga likuiditas dan mendorong penyaluran kredit perbankan.

Halim mengatakan Indeks Stabilitas Perbankan(BSI) turun 2 bps dari 99,96 pada September 2019 menjadi 99,94 pada Oktober 2019. Sementara itu nilai BSI per posisi 11 November 2019 naik 5 bps ke level 99,99. Nilai BSI ini masih berada dalam kategori “Normal”, namun kenaikan komponen market pressure pada periode tersebut terjadi akibat adanya pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan.

Advertising
Advertising

Dia juga mengatakan pergerakan LIBOR di Offshore terpantau menurun. Rata-rata LIBOR USD overnight pada periode 9 Oktober hingga 11 November 2019 terpantau turun -14 bps dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya (18 Sept-8 Okt2019). Pada saat yang sama rata-rata LIBOR USD 1M dan 3M turun masing-masing -19 bps dan -14 bps. masing-masing ke level 1,54 persen (O/N), 1,76 persen (1M) dan 1,90 (3M).

Federal Reserve memutuskan untuk menurunkan suku bunga kebijakan di level 1,75 persen-1,50 persen pada rapat FOMC akhir Oktober. Pada saat yang sama, BOJ masih mempertimbangkan pemangkasan bunga lanjutan dan ECB masih mempertahankan terkait suku bunga acuannya yang sudah berada di zona negatif.

Karena salah satunya dengan pertimbangkan itu, LPS menurunkan suku tingkat suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin dari 6,50 persen menjadi 6,50 persen untuk bank umum. Sedangkan untuk BPR turun dari 9,00 persen menjadi 8,75 persen.

LPS juga menurunkan tingkat bunga untuk simpanan dalam bentuk valuta asing atau valas dari 2,00 persen menjadi 1,75 persen.
"Tingkat bunga simpanan berlaku sejak 20 November 2019 sampai 24 Januari 2020," kata Halim.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya