Edhy Prabowo Ingin Kapal Pencuri Ikan Dibagikan ke Nelayan

Minggu, 17 November 2019 05:35 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama Gubernur Erzaldi dan Dirjen KKP meninjau pendangkalan alur muara yang dikeluhkan nelayan selama 10 tahun di Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Sabtu Sore, 16 November 2019. Selain itu, Edhy juga dicecar nelayan soal keberadaan bajak laut, birokrasi panjang pengurusan izin, kesulitan mendapatkan BBM hingga maraknya tambang timah laut ilegal. Foto : servio maranda

TEMPO.CO, Sungailiat - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum terkait kapal sitaan yang terbukti secara inkracht melakukan pencurian ikan dan pelanggaran lainnya. Edhy menginginkan agar kapal sitaan tersebut dapat dibagikan ke nelayan.

"Kapal sitaan yang masih bagus dan layak inginnya kita dibagikan ke nelayan. Kita akan bekerja sama dengan penegak hukum dan minta jaksa dapat memasukkan kapal sitaan itu dalam tuntutannya. Tapi ini kita lihat lagi karena masih perlu kita koordinasikan," ujar Edhy saat berdialog dengan nelayan Kabupaten Bangka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Sabtu sore, 16 November 2019.

Edhy menuturkan pihaknya merencanakan nelayan yang mendapat pembagian kapal nelayan itu adalah nelayan di mana lokasi kapal tersebut ditangkap dan melakukan pelanggaran.

"Contohnya di Kepri dimana ada puluhan kapal yang sudah mendapat putusan inkracht. Lebih baik dibagikan ke nelayan," ujar dia.

Meski mewacanakan nelayan yang menerima kapal nelayan itu, Edhy mengaku tidak takut kalau memang harus menenggelamkan kapal sitaan tersebut.

"Saya tidak takut menenggelamkan kapal. Tapi kalau cuma menenggelamkan kapal tapi tidak mengurus bapak-bapak (nelayan), kan percuma. Lebih baik dibagikan saja," ujar dia.

Menurut Edhy, pihaknya juga sedang mempertimbangkan membuat kebijakan lembur bagi pegawai PPN Sungailiat karena permintaan kepengurusan izin bagi nelayan terkendala jumlah SDM.

"Kalau lemburkan perlu biaya lembur. Tinggal dihitung berapa penambahan biayanya. Namun bisa saja kita rekrut baru atau pegawai di PPN lain yang belum optimal dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan," ujar dia.

SERVIO MARANDA

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya