Edhy Prabowo Dicecar Nelayan Soal Pendangkalan dan Bajak Laut

Sabtu, 16 November 2019 20:02 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama Gubernur Erzaldi dan Dirjen KKP meninjau pendangkalan alur muara yang dikeluhkan nelayan selama 10 tahun di Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Sabtu Sore, 16 November 2019. Selain itu, Edhy juga dicecar nelayan soal keberadaan bajak laut, birokrasi panjang pengurusan izin, kesulitan mendapatkan BBM hingga maraknya tambang timah laut ilegal. Foto : servio maranda

TEMPO.CO, Sungailiat - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kunjungannya ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dicecar nelayan soal berbagai kesulitan dan kendala untuk pergi melaut. Nelayan mengeluhkan pendangkalan alur muara Pelabuhan Sungailiat, kesulitan mendapatkan BBM jenis solar, mengurus perizinan hingga keberadaan tambang timah laut ilegal dan bajak laut.

"Pendangkalan alur muara pelabuhan ini sudah 10 tahun terjadi tanpa adanya solusi. Sudah tiga gubernur kita laporkan bahkan ke kementerian. Tapi tetap tidak ada solusi. Setiap air surut kapal nelayan susah masuk ke pelabuhan," ujar ketua kelompok nelayan Sarifuddin saat berdialog dengan Edhy Prabowo di PPN Sungailiat, Sabtu, 16 November 2019.

Sarifuddin berharap KKP dapat turun langsung menyelesaikan persoalan yang dihadapi nelayan dengan melakukan pengerukan dan membangun talud.

"Nelayan sudah sangat kesulitan dengan pendangkalan alur muara ini. Semoga KKP dengan menteri yang baru bisa menyelesaikannya. Dulu saat Menteri Susi datang, kita upayakan datang ke sini melihat langsung. Entah bagaimana kunjungan Menteri Susi dialihkan ke Bangka Selatan," ujar dia.

Nelayan Sungailiat Alban melaporkan ke Edhy tentang keresahan nelayan terhadap aksi bajak laut dan perompakan di perairan pulau dua Bangka. Persoalan pertambangan timah laut ilegal juga, kata dia, menjadi kendala nelayan.

"Selain itu kita juga kekurangan BBM. Dalam hal ini mengenai rekomen untuk mendapatkan BBM. Bisa enam hari. Biasanya tiga kali sebulan. Sekarang dua kali. Rekomendasi PPN susah. Kadang rekomendasi sudah ada tapi solarnya menunggu," ujar dia.

Edhy Prabowo mengatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk membantu menyelesaikan persoalan nelayan di Bangka. Di antaranya memfokuskan untuk penyelesaian pendangkalan alur muara Pelabuhan.

"Kalau dari anggaran seharusnya KKP bisa. Nanti kita lihat dan koordinasikan juga dengan Kementerian Perhubungan untuk pengerukan dan ke Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur," ujar dia.

Menurut Edhy, kawasan pelabuhan Sungailiat sangat strategis dikembangkan karena potensinya mencapai ribuan kapal yang bersandar setiap hari memenuhi kebutuhan ekspor ikan hingga konsumsi masyarakat.

"Untuk pendangkalan alur muara perlu dipikirkan untuk pembangunan tanggul dan alur break water. Nanti kita minta pendapat ahli soal ini," ujar dia.

Edhy menambahkan pihaknya juga akan memberikan bantuan cold storage dan freezer untuk penyimpanan stok ikan nelayan. Hal itu, kata dia, juga untuk membantu pelaku UMKM agar dapat mengembangkan produknya dengan mendapatkan ikan yang cukup dan harga yang stabil.

"Sedangkan untuk persoalan tambang, ini hanya soal zonasi saja. Kalau zonasi sudah clear akan ketahuan mana yang legal dan ilegal. Bangka Belitung yang kaya akan timah perlu dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merugikan orang dan merusak lingkungan," ujar Edhy Prabowo.

SERVIO MARANDA

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya