Dorong Inklusi Pajak, Tempo dan CITA Gelar Rembuk Pajak Nasional

Jumat, 15 November 2019 21:41 WIB

Diskusi dalam acara Rembuk Pajak Nasional yang diadakan oleh Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) PT Tempo Inti Media Tbk dan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 November 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) PT Tempo Inti Media Tbk dan Centre for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menggelar acara Rembuk Pajak Nasional dengan tema: Mendorong Inklusi Perpajakan untuk Percepatan Pembangunan Nasional, Jumat, 15 November 2019. Acara ini digelar untuk mendorong inklusi perpajakan dan percepatan pembangunan nasional.

“Rembuk Pajak Nasional ini adalah salah satu hal kecil untuk menggali masalah dan menawarkan solusi, sekaligus sebagai media pembelajaran sektor perpajakan nasional untuk bersama-sama meningkatkan kepatuhan perpajakan (tax compliance),” kata Direktur Utama Tempo Inti Media Toriq Hadad dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 15 November 2019.

Toriq mengatakan, Tempo ingin berkontribusi aktif dalam upaya “collaborative compliance” dengan membantu pemerintah meningkatkan inklusi perpajakan di tanah air. Tujuan akhirnya yaitu dapat meningkatkan tingkat partisipasi warga membayar pajak. Toriq juga mengatakan pajak merupakan sebuah elemen demokrasi yang penting. Menurut dia, kepatuhan pada pajak menggambarkan tingkat demokrasi sebuah bangsa.

Selain itu, Tempo mengambil inisiatif menyelenggarakan Rembuk Pajak Nasional karena sebagai media, juga bertanggungjawab mendorong pertumbuhan penerimaan pajak di negeri ini. Agar, upaya menghimpun pajak bisa tumbuh, tingkat kepatuhannya terus meningkat, dan penerimaan negara pun bisa bertambah.

Rembuk Pajak Nasional ini pun dihadiri sejumlah stakeholder di bidang perpajakan, khususnya dari kalangan pimpinan atau pemilik usaha. Sebab nantinya di ujung acara, sebanyak sembilan perusahaan akan menerima penghargaan anugerah Tempo Country Contributor Award 2019 untuk kategori The Most Tax Friendly Corporate alias perusahaan yang paling patuh membayar pajak.

Adapun beberapa stakeholder yang hadir yaitu Direktur Jenderal Pajak Bapak Suryo Utomo, Direktur Eksekutif CITA Yustinus Prastowo, Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Riatu Mariatul Qibthiyah, Ketua Komite Pajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Herman Yuwono, dan Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

2 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

4 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya