Ahok Calon Kuat Komisaris, Ini Kondisi Keuangan Pertamina

Jumat, 15 November 2019 10:12 WIB

Fasilitas 6 tangki modular dengan kapasitas masing-masing 23 Kiloliter (KL) di bandara YIA. TEMPO/Muh Syaifullah

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) menunjukkan tren perbaikan dalam lima tahun terakhir. Tren ini diperkirakan mampu berlanjut di tahun ini.

Analis PT Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menyatakan perbaikan nampak dari laba bersih yang dikantongi perseroan selama lima tahun terakhir. Laba bersih tertinggi terjadi pada 2016 yang mencapai US$ 3,15 miliar. Angkanya melonjak dari US$ 1,41 miliar di tahun sebelumnya.

Nilai laba bersih sempat turun pada 2017 menjadi sebesar US$ 2,41 miliar. "Pada 2017 ada kebijakan penyaluran BBM satu harga yang sedikit menekan karena biaya meningkat tapi harga jual tetap," katanya kepada Tempo, Kamis 14 November 2019. Namun penurunan berhasil ditahan di tahun berikutnya.

Pemerintah menugaskan Pertamina untuk menyamakan harga jual BBM bersubsidi terutama di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil pada 2016 lalu. Harga jual premium dipatok 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter. Selama ini, kurangnya fasilitas pengisian BBM dan tingginya biaya distribusi ke wilayah tersebut menimbulkan disparitas harga. Pertamina sendiri mendapat tugas untuk membangun 160 dari target 170 lembaga penyalur BBM satu harga.

Kebijakan ini menuai polemik lantaran berpotensi menggerus keuntungan Pertamina. Direktur Utama Pertamina saat itu, Dwi Soetjipto, menyatakan perusahaan bisa merugi Rp 800 miliar. Presiden Joko Widodo ketika itu mengusulkan Pertamina memberi subsidi silang dengan dana hasil usaha Pertamina.

Kinerja Pertamina juga membaik jika dilihat dari sisi pendapatan perusahaan. Perusahaan mampu meningkatkan angkanya setelah anjlok di 2016 dengan hanya US$ 39,81 miliar. Sejak 2017 nilainya merangkak naik menjadi US$ 46 miliar dan tahun lalu mencapai US$ 57,93 miliar.

Kinerja positif keuangan Pertamina juga nampak dari peningkatan kemampuan perusahaan untuk membayar utang. "Kemampuan membayar beban keuangan semakin membaik meski dalam lima tahun terakhir utang perusahaan meningkat," ujarnya. Menurut Alfred, laba operasional yang dihasilkan Pertamina kini mencapai 11 kali lipat total beban keuangan.

Kondisi ini, menurut dia, akan berpengaruh kepada penjualan obligasi perusahaan pelat merah itu, terutama kepada investor asing. Dengan rasio pembiayaan utang yang aman, investor tak akan ragu menamamkan modal. Selain itu, perbankan pun bisa memberikan bunga kupon yang cukup rendah.

Pertamina saat ini tengah membutuhkan banyak biaya. Tahun ini perseroan mencanangkan investasi senilai US$ 4,2 miliar. Dari total dana itu, sebanyak US$ 2,5 miliar di antaranya dialokasikan untuk investasi di sektor hulu. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis di sektor hilir serta pengolahan. Untuk menambah belanja modal yang mencapai US$ 4,5 miliar, Pertamina menerbitkan obligasi global senilai US$ 1,5 miliar.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan perseroan terus melakukan efisiensi untuk mendorong perbaikan kinerja keuangan. "Kami lakukan inovasi dari sisi teknis dan juga perbaikan business process," ujarnya.

Hingga pertengahan tahun ini, laba bersih perusahaan mencapai US$ 660 juta. Angkanya melonjak dari US$ 311 juta di periode sebelumnya. Fajriyah menuturkan kenaikan ini dipicu penurunan beban pokok penjualan sebesar 6 persen dibandingkan semester I 2018. Harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) yang hanya US$ 63 per barel menjadi penyebabnya. Pasalnya di periode yang sama tahun lalu ICP mencapai US$ 66 per barel.

Fajriyah mengatakan, perusahaan juga melakukan efisiensi dengan mengurangi impor minyak mentah hingga 40 persen karena serapan dari dalam negeri yang meningkat. "Juga penurunan impor solar dan avtur karena kita sudah mandiri hingga membuat beban turun 60 persen," katanya.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

13 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya