Putuskan Kerja Sama, Garuda Sebut Kinerja Sriwijaya Air Membaik

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 12 November 2019 19:04 WIB

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sriwijaya Air Group memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Garuda Indonesia. VP CoRp orate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. M. Ikhsan Rosan menyatakan Garuda Indonesia Group menghormati keputusan Sriwijaya Air Group tersebut.

Keputusan yang diambil oleh pihak Sriwijaya Air, maskapai milik keluarga Chandra Lie tersebut sudah lebih baik. "Kinerja mereka selama menjalin KSO (kerja sama operasi) sebenarnya terus membaik. Tahun sebelumnya mereka rugi banyak," kata Ikhsan, Selasa, 12 November 2019.

Dia menuturkan terjadi perbaikan pada pendapatan, tingkat ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP), kepercayaan masyarakat, hingga jumlah utang yang menurun pasca bergabung dengan Garuda.

Sriwijaya Group mencatatkan pendapatan periode Januari-Juli 2019 sebesar Rp 5,97 triliun atau meningkat hingga 13,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Pertumbuhan pendapatan terbesar disumbangkan oleh bisnis kargo yang mencapai 82,54 persen, yakni dari Rp 241 miliar pada Januari-Juli 2018 menjadi Rp 441 miliar pada tahun selanjutnya. Adapun, pendapatan terbesar masih ditopang oleh penjualan tiket penumpang yang mencapai Rp 4,81 triliun pada tujuh bulan pertama 2019, nilai tersebut meningkat 15,38 persen.

Advertising
Advertising

Kendati nilai penjualan tiket meningkat, jumlah frekuensi penerbangan dan penumpang yang diangkut justru lebih sedikit pada periode tahun ini dibandingkan dengan 2018. Frekuensi penerbangan turun 24,34 persen dari 64.851 kali, sedangkan jumlah penumpang menyusut 30,43 persen dari 7,63 juta.

Penurunan produksi ini disebabkan oleh empat unit pesawat yang mengalami masalah (aircraft on ground/AOG) pada akhir 2018, sehingga harus dipulihkan pada 2019, yakni 3 unit Boeing 738 dan 1 unit Boeing 733.

Sementara itu, peningkatan pendapatan juga diimbangi dengan kenaikan pengeluaran operasi yang mencapai 6,94 persen. Pada Januari-Juli 2019 pengeluaran maskapai mencapai Rp 6,02 triliun dari sebelumnya Rp 5,63 triliun.

Sriwijaya Air berhasil mengurangi pengeluaran bahan bakar dan perawatan pesawat masing-masing hingga 23,23 persen dan 12,53 persen. Namun, pertumbuhan pengeluaran terbesar justru pada kategori pengeluaran lain-lain sebanyak 64,99 persen menjadi Rp 2,73 miliar.

Pengeluaran ini mencakup tarif pajak sebesar Rp 126 miliar yang dibayar pada Juli 2019, biaya Sriwijaya Travel Pass mencapai Rp 65 miliar, serta biaya manajemen dan pembagian keuntungan yang jumlahnya Rp 449 miliar.

Perbaikan kinerja keuangan Sriwiajaya Air juga diikuti dengan pelaksanaan kewajiban kepada kreditur. Total utang Sriwijaya pada 2018 mencapai Rp 2,33 triliun, sedangkan pada 2019 sudah berkurang 13,35 persen menjadi Rp 2,02 triliun. Perincian utangnya, antara lain Pertamina Rp 846 miliar, BNI Rp 563 miliar, dan GMF AeroAsia Rp 616 miliar.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

1 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

8 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya