Indonesia Menempati Peringkat Empat untuk Investasi Syariah

Selasa, 12 November 2019 17:12 WIB

Peluncuran Fitur Wakaf Pada Manfaat Asuransi dan Investasi Produk Syariah Sun Life di restoran Kembang Goela, Plaza Sentral Sudirman, Jakarta, 14 Agustus 2017. Bayu Putra/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Peringkat Islamic Finance Development Indicators (IFDI) Indonesia atau Indikator Perkembangan Investasi Syariah melompat dari posisi kesepuluh pada tahun lalu menjadi posisi keempat pada tahun ini.

Proposition Manager at Islamic Finance Team Revinitiv Thomson Reuters Shaima Hassan menuturkan perkembangan keuangan syariah di Indonesia cukup pesat dalam satu tahun terakhir.

"Hal tersebut cukup kuat meningkatkan enam peringkat posisi Indonesia dalam satu tahun. Ini lompatan yang baik," katanya dalam Konferensi Pers, Komite Nasional Keuangan Syariah, Selasa 12 November 2019.

Dia menuturkan, pada tahun ini pemerintah telah menyusun roadmap pengembangan ekonomi serta keuangan syariah Tanah Air yang cukup detail.

Hal ini membantu semua pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, agar mengerti tentang kondisi, serta tantangan, sehingga mampu membuat sebuah rencana bisnis yang jelas untuk pengembangan ekonomi syariah.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Saima menyampaikan regulasi yang pemerintah Indonesia buat dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah cukup kuat, mulai dari sertifikasi halal hingga mandatori untuk spin off dari unit-unit syariah perbankan.

"Jadi, Indonesia masih memiliki ruang untuk menumbuhkan keuangan syariah yang saat ini masih berada di kisaran 5 persen," terangnya.

Meski demikian, Shaima menggarisbawahi kegiatan promosi yang Indonesia lakukan untuk ekonomi syariah masih terbatas. Banyak kegiatan yang tidak terpublikasi dengan baik.

Hal itu berdampak pada kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perkembangan dalam kegiatan ekonomi syariah yang dilakukan.

"Hal ini juga berdampak pada minimnya pengetahuan masyarakat internasional tentang ekonomi syariah di Indonesia. Padalah publikasi yang baik juga bisa berdampak pada foreign direct investment," ucapnya.

Shaima juga mengutarakan masih terbatasnya kemampuan pelaku industri keuangan syariah dalam membiayai proyek-proyek besar seperti infrastruktur.

Menurutnya, pelaku industri keuangan harus cepat memanfaatkan perkembangan instruktur di Indonesia yang cepat guna meningkatkan market share.

<!--more-->

Sementara itu, Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menyampaikan peningkatan peringkat tersebut merupakan apresiasi dari pihak global terhadap kerja keras pemerintah bersama seluruh pelaku industri terkait dalam mengembangkan ekonomi syariah.

"Ini merupakan apreasiasi dari pelaku indsutri global, dan kami masih terus meningkatkan upaya guna terus mencapai posisi yang lebih tinggi," katanya.

Ventje menyampaikan KNKS juga tengah merencanakan pembentukan bank investasi syariah dalam rangka memperluas ekosistem keuangan syariah akan mulai terealisasi pada 2020. “Bank investasi syariah sedang dikerjakan, tahun depan sudah mulai punya dan bergerak, kita inginnya cepat,” katanya.

Ventje menjelaskan, bank investasi syariah diperlukan agar dapat membiayai proyek dengan struktur pembiayaan yang nilainya besar, misalnya untuk proyek pembangunan infrastruktur.

Hingga saat ini, baik bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) sudah mulai banyak yang masuk ke sektor infrastruktur, di antaranya melalui skema sindikasi untuk proyek jalan tol dan pembelian sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah.

"Saat ini sudah ada pembiayaan melalui sindikasi, tetapi bentuk bank investasi ini akan membuat pembiayaan proyek-proyek strategis tersebut lebih kuat," ucapnya.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

9 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

9 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

13 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

16 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

21 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya