Mentan Targetkan Satu Data Pertanian Kelar 1 Desember 2019

Senin, 11 November 2019 09:21 WIB

Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi berusia satu bulan, di Kampung Cimanggu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Pemrov Jabar menyebut, sebanyak 8.644 hektare lahan pertanian di Jabar mengalami kekeringan pada musim kemarau. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan program satu data untuk sektor pertanian bisa kelar pada 1 Desember 2019. Satu data pertanian tersebut nantinya akan langsung dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Batasnya 1 Desember 2019 nanti saya berharap saya sudah bawah satu data pertanian dan menghadap ke Bapak Presiden Jokowi dan tidak ada yang boleh keluar dari situ," kata Syahrul saat menjadi pembicara pada talkshow "Membangun Komunitas Petani, Peternak, Nelayan Cyber" di JiExpo, Jakarta Pusat, Ahad, 10 November 2019.

Menurut Syarul, program penyelesaian satu data pertanian tersebut merupakan program 100 hari bekerja, usai ditunjuk menjabat sebagai Menteri Pertanian. Langkah ini juga ditempuh, supaya pada tahun depan Kementerian sudah bisa menyusun program berdasarkan data yang komprehensif.

Pada 2018 lalu, persoalan data luas lahan pertanian dan produksi beras sempat menjadi polemik. Polemik itu terjadi antara menteri pertanian saat itu Amran Sulaiman dengan menteri perdagangan waktu itu Enggartiasto Lukita.

Keduanya saling mengklaim dan berbalas pernyataan di media massa terkait perlunya impor atau ekspor terkait beras. Banyak pihak menduga, hal ini terjadi karenanya tidak sinkronnya data terkait luas lahan pertanian dan proyeksi produksi dalam satu waktu.

Adapun, saat ini Kementerian Pertanian bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menyelesaikan satu data pertanian. Penyusunan satu data tersebut selain memanfaatkan pencitraan satelit juga melakukan pencocokan di lapangan dengan penghitungan konvensional.

Syahrul menjelaskan, nantinya data tersebut bisa diakses bebas dan dipegang oleh semua pihak yang berkepentingan. Mulai dari presiden, menteri hingga pemerintah daerah termasuk struktur terendah di level kecamatan dan desa.

Program satu data ini terus dipercepat penyelesaianya, sebab Syahrul mengatakan dirinya memerlukan data tersebut guna penyusunan program pertanian ke depan. Ia pesimis jika tak rampung, nantinya justru menghambat pekerjaan Kementerian Pertanain.

"Bagaimana mau kerja bener kalau datanya nggak jelas? Jadi saya akan selesaikan itu, nanti 1 Desember kamu tinggal kalibrasi dengan data yang ada. Saya tidak egois dan datanya cuma satu dari BPS," kata Syahrul.

Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

2 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

2 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya