Perusahaan Jasa TKI Klaim Hasilkan Remitansi Rp 218 T Hingga 2019

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 10 November 2019 12:51 WIB

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada sebuah penampungan perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) di Kelurahan Jatisari, Kota Bekasi, Rabu (22/6). Mereka belum bisa diberangkatkan dikarenakan ada 12 orang calon TKI yang bermasalah karena belum berusia 21 tahun, buta huruf, sakit dan hamil. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja migran masih menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar ke Tanah Air. Bahkan remitansi yang diperoleh mencapai Rp 218 triliun hingga 2019.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa TKI Ayub Basalamah mengatakan mayoritas penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama ini melalui sektor swasta. Perusahaan swasta yang dikenal dengan Perusahaan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) merupakan institusi terbesar dalam menyumbangkan devisa ke negara setelah pemasukan negara dari sektor minyak dan gas bumi.

“Apjati akan terus membantu pemerintah dalam menyumbangkan devisa melalui penempatan PMI yang terampil ke seluruh manca negara. Mengutip data Bank BRI sampai 2019 tercatat total volume transaksi remitansi sebesar Rp 218 triliun,” katanya melalui rilis yang diterima Bisnis, Minggu, 10 November 2019.

Menurutnya, tantangan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan cukup berat. Mengutip pendapat Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, ekonomi dunia akan menghadapi masa 'genting' pada 2020 mendatang.

Kegentingan yang tersirat dalam update Outlook Ekonomi Dunia kuartalan meramalkan ekonomi dunia tahun ini hanya akan menyentuh 3,2 persen, atau turun dibandingkan proyeksi April yang masih 3,3 persen.

Sementara itu, IMF meramalkan ekonomi dunia akan tumbuh 3,5 persen pada 2020, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang mencapai 3,6 persen.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia ini juga akan berimbas kepada Indonesia yang salah satunya ialah dalam hal penciptaan lapangan kerja di dalam negeri. Apalagi Indonesia juga mendapatkan Bonus Demografi yang diprediksi terjadi pada 10 tahun ke depan.

Artinya adanya jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun). Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60 juta jiwa.

Karena itu, Apjati akan mendorong penyiapan PMI yang terampil dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan para pengguna di luar negeri.

"Kami memahami bahwa pidato Presiden Jokowi tentang perlunya bangsa ini menyiapkan agenda SDM unggul untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain itu memang merupakan agenda yang kita persiapkan untuk 5 tahun ke depan," sebutnya.

Ayub menambahkan, peningkatan remitansi ini berkaitan dengan PMI yang terampil, bersertifikat, memiliki kemampuan bahasa di negara penempatan, termasuk mampu berbahasa Inggris merupkan bonus utama bagi PMI.

Apjati memahami, bahwa sumber pemasukan dari bahan baku fosil tentu suatu saat akan habis. Karena itu, Apjati bersama stakeholder terkait terus mendorong pengembangan kompetensi PMI agar memiliki daya saing tinggi. Asumsinya, dengan dengan jumlah penempatan PMI yang besar seharusnya remitansi yang dihasilkan juga besar.

Pada saat bersamaan, lanjut Ayub, Apjati juga terus melakukan peningkatan kualitas PMI melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) ke Arab Saudi yang sudah berjalan saat ini.

Selama 8 tahun devisa yang dikumpulkan dari Timur Tengah menurun drastis lantaran tidak ada penempatan PMI. Karena itu, dengan pembukaan penempatan PMI ke Arab Saudi diharapkan akan meningkatkan remitansi dari Arab Saudi. Selain itu, Apjati sedang menjalin kerja sama dengan negeri Cina di sektor Awak Buah Kapal (ABK), perikanan dan sektor manufaktur lainnya.

Catatan Apjati selama kunjungan ke Cina dua bulan lalu melihat adanya permintaan yang tinggi untuk penempatan PMI berketerampilan di sektor kelautan dan perikanan. "Saat ini sudah banyak pekerja asing dari Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Bangladesh yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan," katanya.

“Galangan industri kapal perikanan laut Cina banyak membutuhkan ABK dan PMI di sektor manufacture pengolahan hasil ikan. Intinya, Apjati dalam 5 tahun ke depan akan terus membantu peningkatan remitansi kepada negara melalui penempatan PMI berkualitas, kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi,” ujarnya.

Menanggapi rilis tersebut, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Hariyanto mengungkap adanya kelemahan-kelamahan yang seharusnya juga diungkap. Sebab, menurut Hariyanto, terdapat beberapa kasus PJTKI memeras buruh migran dibuktikan dengan adanya buruh migran korban overcharging (pembebanan biaya yang berlebihan) tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapula PJTKI yang justru malah menahan dokumen buruh migran sebagai jaminan.

BISNIS

CATATAN KOREKSI: Berita ini telah dikoreksi pada 11 November 2019 pukul 10.39 WIB dengan menambahkan pernyataan dari Ketua Umum Serikat Buruh Migran Hariyanto yang menanggapi rilis dari Apjati. Atas perhatiannya, redaksi berterima kasih.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

11 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya