IHSG Diprediksi Menguat Pekan Depan

Minggu, 10 November 2019 11:15 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkonsolidasi menguat pada pekan depan. Perkiraan tersebut didasarkan atas ekonomi domestik Indonesia yang masih baik meskipun pasar dibayangi dinamika perang dagang.

"Data Indonesia masih cukup baik tetapi pasar akan berhati-hati menanti perkembangan perang dagang dan peluang ekonomi dunia memasuki periode resesi," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad 10 November 2019.

Hans memperkirakan, pada pekan depan IHSG masih berpeluang konsolidasi menguat dengan support level berada pada rentang 6.139 sampai 6.100. Sedangkan level resistance berada pada rentang 6.200 sampai 6.240.

Sebelumnya, data perdagangan milik Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa sepekan kemarin, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,47 persen. IHSG terkoreksi dari posisi 6.207,19 pada pekan sebelumnya, menjadi pada posisi 6.177,98.

Mengikuti koreksi IHSG, nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga mengalami penurunan sebesar 0,46 persen. Kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp 7.105,01 triliun dari Rp 7.138,19 triliun pada penutupan pekan lalu.

Sepanjang pekan kemarin, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp 2,57 triliun di seluruh jenis pasar. Adapun, sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 45,355 triliun.

Hans menjelaskan pasar masih akan terimbas positif sejalan dengan kondisi cadangan devisa yang naik menjadi US$ 126.7 miliar, dari sebelumnya US$ 124.3 miliar. Kenaikan cadangan devisa merupakan indikasi positif bagi perekonomian.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2029 sebesar 5,02 persen. Angka ini melampaui perkiraan konsensus para analis sebesar 5 persen. Data ekonomi itu, menunjukkan Indonesia masih positif.

"Sedangkan dari eksternal, pekan depan pasar masih akan di warnai kepastian pemotongan tarif menjelang kepekatan perang dagang fase satu," kata Hans.

Sebabnya, kesepakatan perang dagang dikabarkan menghadapi pertentangan di internal Gedung Putih. Hal ini terlihat, usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih sempat mengatakan dia belum setuju penundaan tarif impor yang dituntut oleh Cina.

Padahal sebelumnya, juru bicara Kementerian Perdagangan Cina dan pejabat tinggi AS, mengatakan kedua negara telah sepakat untuk membatalkan beberapa tarif. Serta lebih dekat dengan perjanjian perdagangan fase pertama.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

9 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya