Desa Siluman, Ganjar Pranowo: Panggil Saja Bupatinya, Selesai

Jumat, 8 November 2019 19:54 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo FX Rudi Hadyatmo usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 Desember 2018. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal desa siluman penerima dana desa yang belakangan ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini. Ia menilai desa siluman merupakan kasus lama.

Oleh karena itu, menurut Ganjar, pemerintah baik di tingkat pusat sampai ke daerah harus memastikan data desa adalah benar. "Itu kasusnya sudah lama, sekarang semuanya harus evaluasi. Pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota harus memastikan kebenaran data tentang jumlah desa termasuk pemekarannya," katanya, Jumat, 8 November 2019.

Ia juga mengusulkan agar Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri dibantu Gubernur, Bupati/Wali Kota hingga camat untuk segera melakukan update data desa. "Harus dilakukan sekarang," ucapnya.

Kepastian data desa itu, menurut Ganjar, sebagai syarat agar pemanfaatan dana desa bisa jelas dan sesuai target. Sehingga di lima tahun pemerintahan Jokowi mendatang, dana desa bisa efektif mencapai target menurunkan kemiskinan, kemakmuran masyarakat, menjaga lingkungan, isu anak dan perempuan serta target-target lainnya.

Soal temuan empat desa siluman yang ada di Sulawesi Utara oleh Kemendagri, Ganjar meminta hal itu agar segera ditindaklanjuti. "Itu tidak terlalu sulit, apalagi cuma empat. Dipanggil saja bupatinya, maka selesai," ucapnya.

Advertising
Advertising

Ganjar mengklaim penyaluran dana desa di Jawa Tengah sudah berlangsung sangat baik. "Sampai saat ini, semua berjalan dengan baik, dari segi pengelolaannya, peruntukannya serta manajemen lain."

Sejumlah manfaat pemanfaatan dana desa, kata Ganjar, terlihat dari banyak desa yang memiliki sejumlah inovasi, baik bidang teknologi, pertanian dan lainnya. "Yang menyenangkan, desa wisata tumbuh pesat di Jateng yang membuat banyak wisatawan datang," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mengaku telah mendapat kabar adanya desa yang mendapat kucuran dana tapi tak memiliki penghuni. Dia mengatakan, fenomena ini bisa terjadi karena penyaluran dana desa yang ajek, sehingga membuat pemerintah kurang memperhatikan hal ini.

"Kami mendengar beberapa masukkan karena adanya transfer yang ajek itu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka sekarang muncul desa-desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya, hanya ingin mendapatkan (dana desa)," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin 4 November 2019.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan tantangan dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah di depan anggota parlemen. Khususnya terkait belanja anggaran yang tidak sinkron antara pusat dan daerah.

Sri Mulyani menuturkan, hal itu bisa terjadi karena adanya penyaluran dana desa yang ajek, sehingga pemerintah menjadi kurang memperhatikan detail terkait penyaluran. Oleh karena itu ia akan melakukan verifikasi terkait jumlah desa yang ada untuk mendapatkan penyaluran dana. “Kami akan melakukan verifikasi atas fenomena itu, karena ada transfer dana yang ajek atau setiap tahun."

BISNIS | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

8 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

22 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

1 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

2 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

2 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya