KCIC: Enam Investor Minati Proyek Hunian di TOD Halim

Kamis, 7 November 2019 06:45 WIB

Pengunjung mendengarkan penjelasan dari pegawai PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pada acara Indotrans Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 14 September 2019. Stan ini menampilkan miniatur gerbong kereta cepat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggenjot pengembangan hunian terintegrasi (transit oriented development/TOD) yang paketnya menyatu dengan proyek jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Direktur TOD dan Legal KCIC, Dwi Windarto, menargetkan investasi ke properti terintegrasi kereta kencang itu mulai mengalir tahun depan.

"Masing-masing harus sudah pemodal, makanya kami terus jajaki," ucapnya kepada Tempo di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 6 November 2019 .

Pengembangan TOD yang umumnya meliputi apartemen dan pusat belanja itu terbagi di empat stasiun pemberhentian kereta cepat Jakarta-Bandung, dengan total kebutuhan lahan 1.862 hektare. Saat ini, kata Dwi, baru Stasiun Halim (Jakarta) dan Stasiun Walini (Jawa Barat) yang siap dikerjakan. Sementara Stasiun Karawang dan Stasiun Tegalluar masih memerlukan pembebasan lahan.

"Halim yang hanya seluas 2,6 hektare saja sudah dilirik enam investor," ujarnya tanpa menyebut nama entitas. Dia meyakini sebagian TOD sudah terbangun saat kereta cepat meluncur pada 2021.

Segala target kerja kereta cepat Jakarta-Bandung inilah yang sebelumnya menginisiasi pembentukan task force atau satuan tugas khusus. Dengan membahas realisasi setiap dua pekan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yakin dapat memangkas hambatan yang bisa menunda proyek.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan satgas yang dipimpinnya itu melibatkan para pimpinan BUMN, termasuk PT Pertamina (persero) dan PT PLN (persero). "Masalah lapangan lebih cepat dituntaskan," ucapnya.

Maksud Chandra adalah koordinasi penanganan objek vital di sekitar jalur konstruksi kereta cepat, seperti relokasi pipa penyalur bahan bakar Pertamina yang sempat bocor akibat aktivitas pengeboran. Ada juga komunikasi untuk pemindahan saluran listrik udara (SUTET) yang melintang.

Menurut dia, KCIC terbuka pada investor manapun, termasuk pengembang kawasan. Pemodal KCIC, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), kini beranggotakan PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII. "Sekarang ada TOD yang bukan bidang mereka, jadi butuh support lagi."

Perusahaan mengupayakan agar pengerjaan sarana dan prasarana proyek mendekati 50 persen pada akhir tahun ini. Di awal pengoperasian nanti, KCIC menyediakan 11 rangkaian kereta berkecepatan 350 kilometer/jam. Setiap rangkaian terdiri dari delapan gerbong yang melayani tiga kelas penumpang.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kennedy Simanjuntak, mengatakan proyek tersebut hanya menyisakan konstruksi jika sudah membebaskan sisa kebutuhan lahan. Terdapat tiga bidang seluas satu kilometer persegi di Kota Bandung yang pembebasannya diproses di Mahkamah Agung. "Kalau lahan dan dana beres, kita tinggal menagih penyelesaian."

CAESAR AKBAR | DIAS PRASONGKO | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

18 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

6 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

7 hari lalu

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

KCIC mengembalikan kantong hitam berisi uang Rp 50 juta yang tertinggal di Kereta Cepat Whoosh ke pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

7 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

10 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

11 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya