Kuartal III, Laba Bersih Bank Sampoerna Jeblok jadi 24,7 Miliar

Rabu, 6 November 2019 11:20 WIB

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna). banksampoerna.com

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal ketiga tahun ini meraup laba bersih sebesar Rp 24,7 miliar. Angka itu merosot 52,77 persen ketimbang laba bersih yang dibukukan perseroan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 52,3 miliar.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah menjelaskan penurunan laba bersih dikarenakan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Akibat penerapan PSAK 71 ini, Bank Sampoerna harus membentuk pencadangan penurunan nilai aset keuangan yang lebih besar.

"Persiapan implementasi PSAK 71 yang mulai berlaku pada awal tahun 2020 menjadikan kenaikan dalam penyaluran kredit dan akumulasi dana pihak ketiga tidak terefleksikan pada laba bersih yang dibukukan," kata Ali seperti dikutip melalui siaran pers, Rabu, 6 November 2019.

Namun begitu, menurut Ali, pertumbuhan penyaluran kredit yang positif berdampak pada peningkatan pendapatan bunga yang tercatat naik sebesar 19 persen dari Rp 843,9 miliar per September 2019 menjadi Rp 1 triliun pada September 2019.

Per kuartal ketiga 2019, Bank Sampoerna telah mencatatkan beban kerugian penurunan nilai terkait pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 230 miliar. Ali mengatakan jumlah tersebut meningkat Rp 69 miliar atau naik sebesar 43 persen dari Rp 161,2 miliar yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu.

Advertising
Advertising

Dengan begitu, meski NPL gross naik menjadi 4,43 persen, pembentukan cadangan yang memadai telah membantu menekan tingkat NPL net ke tingkat 2,97 persen pada kuartal III/2019 dari 3,42 persen pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga mendapat penambahan modal dari pemegang saham yang diwujudkan dengan adanya tambahan setoran modal.

Adapun total setoran modal tambahan yang telah diterima bank hingga September 2019 tercatat sebesar Rp 265 miliar. Hal tersebut turut berdampak pada rasio kecukupan modal (CAR) di level 20,94 persen pada September 2019.

Di samping itu, untuk terus mendukung pencapaian kinerja keuangan serta untuk memenuhi kebutuhan nasabah, Chief Financial Officer Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan akan meluncurkan fitur mobile banking (m-banking) pada kuartal IV/2019. Fitus ini akan berbeda dengan m-banking dari bank lain, yang diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasabah dalam bertransaksi.

"Kami akan mengusahakan lebih banyak masyarakat yang memperoleh manfaat layanan transaksi perbankan. Dengan hadirnya mobile banking Bank Sampoerna ini, di mana pun nasabah berada, mereka akan dapat menikmati layanan perbankan," kata Henky.

Rasio keuangan Bank Sampoerna lainnya per September 2019 berada pada level yang cukup baik. Beberapa rasio keuangan tersebut adalah Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,83 persen, Return on Equity (RoE) sebesar 2,21 persen, Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat 95,17 persen, serta Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 81,9 persen.

BISNIS

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

5 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya