BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 5 November 2019 13:27 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2017. TEMPO/M. Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Indeks Tendensi Bisnis pada kuartal III 2019 sebesar 105,33 menurun dari kuartal II 2019 sebesar 108,81.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan kondisi bisnis pada kuartal III 2019 masih tumbuh tetapi optimisme pelaku usaha melemah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Secara terperinci, Suhariyanto menyebut komponen pembentuk Indeks Tendensi Bisnis (ITB) antara lain; pendapatan usaha, penggunaan kapasitas usaha, dan rata-rata jumlah jam kerja. Dia menyatakan, pada kuartal III 2019 pendapatan usaha tercatat 106,92 melemah dari kuartal II 2019 sebesar 114,44.

Sementara itu penggunaan kapasitas usaha pada kuartal III 2019 tercatat 107,56, menurun dari kuartal II 2019 sebesar 110,73. Adapun rata-rata jumlah jam kerja pada kuartal III 2019 adalah 101.51 meningkat tipis dari kuartal sebelumnya 101,26.

Secara umum, kata Suhariyanto, kondisi bisnis masih dalam persepsi yang optimistis. Adapun kategori lapangan usaha dengan indeks tendensi bisnis tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas sebesar 116,67, disusul sektor jasa pendidikan sebesar 115,22, dan jasa keuangan serta asuransi masih optimistis dengan nilai indeks 114,71.

Adapun sektor yang indeks tendensi bisnis mengalami kontraksi adalah pertambangan dan penggalian sebesar 101,14, disusul bisnis properti real estat sebesar 100,44. Dan yang terkontraksi di bawah 100 adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 98,81.

Suhariyanto memperkirakan, pada kuartal IV 2019, ITB akan membaik dengan naik tipis menjadi 104,79. Kondisi ini dipicu dengan penutupan akhir tahun dan juga beberapa momentum hari raya dan liburan.

“Seluruh lapangan usaha diperkirakan mengalami kenaikan, kecuali lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang stagnan,” kata Suhariyanto di Kantor BPS, Selasa, 5 November 2019.

Secara teperinci, sektor yang diperkirakan tumbuh signifikan adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada nilai 116,28, lalu jasa keuangan dan asuransi sebesar 113,79, dan pengadaan listrik juga gas sebesar 113,02.

Sementara itu, sektor usaha dan bisnis yang diperkirakan terkontraksi pada kuartal IV 2019 adalah perdagangan besar, grosir, dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil juga motor pada nilai 103,21. Disusul sektor pertambangan dan penggalian sebesar 101,37, dan yang terlemah meski masih berada di atas 100 adalah pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi 100,34.

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

9 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

11 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya