Lima Sentimen Positif Domestik dan Global, IHSG Diramal Menguat

Minggu, 3 November 2019 14:33 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. IHSG naik 84,68 poin (1,36%) ke 6.293,801. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan diprediksi bakal melanjutkan penguatan. Kendati diprediksi menguat, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan IHSG akan terkonsolidasi menguat.

Hans memperkirakan pada pekan depan, IHSG akan berpeluang terkonsolidasi menguat dengan support level pada rentang 6.178 sampai 6.099. "Kemudian level of resistance berada pada rentang 6.304 sampai 6.348," kata dia melalui keterangan tertulis, Ahad 3 November 2019.

Kendati menguat, Hans menyebut ada empat sentimen yang perlu disimak bagi pelaku pasar bagi pergerakan pekan depan. Berikut empat sentimen tersebut.

1. Tren Suku Bunga Rendah

Bank Indonesia atau BI menyatakan bahwa suku bunga sampai akhir tahun diprediksi masih berada dalam stance yang akomodatif. Selain itu, tren suku bunga rendah diperkirakan juga masih akan berlangsung cukup lama. Karenanya, suku bunga rendah akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal pekan depan.

Advertising
Advertising

2. Inflasi Masih Terjaga

Tren suku bunga rendah tersebut juga akan di dukung dari sisi tren angka inflasi yang relatif rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang Oktober 2019 sebesar 0,02 persen.

Secara tahunan atau year on year (yoy) angka inflasi tercatat lebih rendah dibandingkan Oktober 2018 yang terjadi inflasi sebesar 0,28 persen. Kendati demikian, angka inflasi Oktober tercatat lebih tinggi dibandingkan September yang terjadi deflasi sebesar 0,27 persen.

3. Perang Dagang

Sementara itu, sentimen dari luar akan datang dari perkembagan negosiasi perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat (AS). Sebab, sebelumnya dikabarkan telah terjadi kemajuan dalam negosiasi damai perang dagang antara Cina dan AS.

AS dikabarkan ingin menandatangani kesepakatan pada awal November meski perjanjian fase pertama belum selesai. Kendati demikian, perang dagang juga diwarnai pernyataan pejabat Cina yang pesimistis dengan adanya kesepakatan dalam jangka panjang.

Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa Cina juga enggan untuk berkomitmen memenuhi tuntutan AS. Khususnya untuk membeli produk pertanian AS senilai USD 50 miliar. Hal itu perlu menjadi perhatian pelaku pasar kanena akan menjadi sentimen negatif.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya