Banyak Masalah di RI, Bos Bukalapak: Justru Potensi Startup Besar

Minggu, 3 November 2019 06:27 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky (ketiga kanan) dan Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid (kanan) meninjau stan mitra Bukalapak saat Perayaan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri e-commerce Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid menyebutkan bisnis startup sebenarnya potensial untuk Indonesia yang merupakan negara berkembang. Setumpuk masalah yang ditemui di Tanah Air seperti pengangguran, kemiskinan, indeks daya saing dan lainnya malah dinilai sebagai potensi pengembangan startup.

"Kalau dibilang Indonesia masih banyak masalah, mungkin iya. Namun jangan hanya melihat dari sisi itu saja. Justru karena dibilang banyak masalah itu potensi mengembangkan startup di Indonesia besar," ujar Fajrin, saat berbicara di acara Jogja Startup Day 2019 di Universitas Amikom Yogyakarta, Sabtu, 2 November 2019.

Sebagai contoh, Fajrin bercerita, sepanjang tahun ini saja, ia sudah tiga kali diundang untuk bicara di Korea Selatan. Sebab di negeri ginseng nan maju industrinya itu ternyata ekosistem startupnya tak semaju dan se-menggeliat seperti di Indonesia.

Lebih jauh Fajrin yang juga Co-Founder dan President Bukalapak, menuturkan para pemula yang berniat terjun bisnis startup harus punya mental tahan banting. Pasalnya, selama ini sejumlah startup yang terekspos di media massa kebanyakan yang skalanya sudah besar, sukses dan mapan.

Padahal startup yang gagal atau bangkrut jumlahnya lebih banyak. "Sebanyak 90 persen atau ada yang bilang pula 95 persen startup yang dibuat itu gagal (diterima pasar)," ujar Fajrin

Advertising
Advertising

<!--more-->

Hal ini karena jarang ada masalah sosial ekonomi di negara tersebut. "Di Korea transportasi sudah baik, pendidikan sudah baik. Kalau ada temuan misalnya drone atau inovasi apa, lalu diakusisi Samsung atau LG, dan selesai," ujar alumni Harvard University itu.

Oleh karena itu, menurut Fajrin, masih banyaknya persoalan sosial di Indonesia sebetulnya bisa mendukung pengembang bisnis startup untuk mencari terobosan yang sifatnya menyelesaikan masalah itu. Namun ia juga mengingatkan, upaya merintisnya jelas tak gampang.

Tak berbeda dengan bisnis lainnya, terjun di bisnis startup butuh mental kuat dan tak gampang menyerah. Mental siap gagal ini salah satunya dimulai dengan memiliki visi yang kuat sehingga pelaku bisnis startup bisa kembali bangkit jika terpuruk.

Di Bukalapak, kata Fajrin, visi yang dijaga adalah bagaimana produknya mencapai tujuan bisa mengembangkan sebanyak banyak usaha kecil menengah terus berkembang dengan bantuan kemudahan teknologi. Dengan begitu, jika menyerah di tengah jalan saat, startup itu digoncang persoalan, yang dipikirkan dampaknya ke depan. Bukan hanya pada orang orang di perusahaan itu saja tapi juga pengguna Bukalapak.

Saat ini, ujar Fajrin,tak kurang 5 juta usaha kecil menengah bernaung sebagai mitra Bukalapak. Dan 2.000 an karyawan dipekerjakan. "Impact-nya akan sangat besar jika kami semua yang ada di Bukalapak mudah menyerah saat ada masalah," ujarnya.

Fajrin menuturkan sering orang berpikir terjun ke bisnis startup hanya karena melihatnya sebagai jalan mudah sukses cepat kaya raya. "Padahal startup yang sukses sekarang kebanyakan jalannya tak mulus," ujarnya.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

4 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

4 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

5 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

6 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

8 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

9 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

10 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

12 hari lalu

Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

Band indie Korea Selatan, The Poles merilis album mini terbaru Anomalies in the Oddity Space

Baca Selengkapnya