TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com, startup unicorn Indonesia mencatat gross merchandise value (GMV) atau total penjualan dan volume transaksi pada semester I 2019 senilai US$ 5 miliar atau setara Rp71,2 triliun.
CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Sabtu 3 Agustus 2019 menyampaikan ada lebih dari dua juta transaksi dalam sehari di platform Bukalapak. Adapun laba bruto per bulan tercatat dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan angka Desember 2018.
"Angka tersebut mungkin terlihat bagi banyak orang sebagai musim panen yang membawa hasil jerih payah merawat saat musim silih berganti," tulis Zaky dalam rilisnya.
Selama sembilan tahun operasional, perusahaan e-commerce ini mampu menciptakan dua juta unit warung digital dan agen wirausaha mandiri Mitra Bukalapak di 477 kota maupun kabupaten di Indonesia. Zaky mengklaim, jumlah rata-rata pelanggan Warung Mitra dua kali lebih banyak ketimbang pengunjung toko di pusat perbelanjaan.
Beberapa produk virtual yang terhitung banyak dicari konsumen Bukalapak adalah token listrik, pulsa, PDAM, BPJS, dan tiket kereta api. Total penjualan token listrik dalam sebulan di semua Mitra Bukalapak mampu menerangi lebih dari 800 ribu rumah di Indonesia.
"Kami rasakan warung Indonesia kini dapat berperan meningkatkan adopsi teknologi dan ekonomi masyarakat yang inklusif," kata CEO Bukalapak.