BI: Penurunan Suku Bunga The Fed Lebih Awal dari Perkiraan

Jumat, 1 November 2019 14:18 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat ditemui awak media di Masjid Kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, telah diprediksi pasar sebelumnya. Akan tetapi, momentum penurunan suku bunga tersebut ternyata di luar dari perkiraan BI.

“Dalam perhitungan BI, penurunan suku bunga ini memang lebih awal dari yang kami perkirakan,” kata Perry saat ditemui di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2019. Meski lebih awal, Perry menyebut The Fed juga telah memberi pernyataan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga ke depan akan semakin kecil.

Rabu, 30 Oktober 2019, The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Dengan demikian dalam tahun ini The Fed menurunkan suku bunga untuk ketiga kali.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen. Pemangkasan ini terjadi setelah komite menyimpulkan dalam pertemuan, sebagian besar kebijakan sejalan dengan ekspektasi pasar.

Sebelumnya, BI memperkirakan tidak akan ada lagi penurunan suku bunga The Fed sampai akhir tahun ini. Penurunan baru akan terjadi pada triwulan I 2020. Sebab, BI melihat pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Amerika Serikat belum membutuhkan instrumen moneter tersebut.

Meski demikian, Perry menyebut penurunan suku bunga untuk yang ketiga kalinya ini masih membuat nilai tukar rupiah bergerak stabil. Saat pengumuman penurunan suku bunga The Fed, kurs rupiah terhadap dollar tercatat sebesar Rp 14.044 per dolar AS. Sehari kemudian sempat menguat Rp 14.008.

Lalu pada hari ini kembali melemah Rp 14.066. “Jadi tidak ada pengaruh yang signifikan mengenai apa yang terjadi di global, termasuk dari penurunan suku bunga The Fed,” ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya