Menteri Pertanian-BPS Sepakat Tuntaskan Soal Data Padi 100 Hari

Reporter

Antara

Selasa, 29 Oktober 2019 17:10 WIB

Politisi Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik sepakat untuk menuntaskan penyeragaman data luas baku sawah, khususnya untuk tanaman padi dalam kurun waktu 100 hari, sesuai target Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Kesepakatan tersebut ditunjukkan dengan kedatangan Syahrul Yasin Limpo menemui Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019. Dalam pertemuan tersebut, Mentan menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti data BPS sebagai acuan.

"Mulai hari ini, saya yakin penyesuaian data kita yang ada, yang kemungkinan terjadi perbedaan, bisa terselesaikan. Seperti janji saya, seratus hari. Saya kerja Insya Allah semua akan rampung. Intinya, (Kementerian) Pertanian ikut BPS," kata Syahrul di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data yang diambil dari citra satelit melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA), luas lahan baku sawah Indonesia turun menjadi 7,1 juta hektare, dari 7,75 juta hektare pada 2013.

Pemerintah masih terus memverifikasi data yang dikeluarkan melalui Ketetapan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No 339/2018 tanggal 8 Oktober 2018 tersebut.

Oleh karena itu, Syahrul meminta agar pengambilan sampel atau ubinan harus dilakukan bersama-sama antarlembaga terkait agar tidak ada perbedaan data. Selain itu, kedua pihak akan menyepakati tentang definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk perkebunan.

"Definisi terhadap sawah misalnya. Kalau ditanami tembakau, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah," kata Syahrul.

Adapun Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan BPS akan bekerja sama dengan lima lembaga lainnya, yakni Kementan, Kementerian ATR/BPN, Badan Informasi Geospasial, LAPAN dan BPPT untuk penyeragaman data lahan baku sawah.

Suhariyanto menyepakati pada tahap awal, penyeragaman data akan difokuskan pada tanaman padi. Data produksi padi ini ditargetkan dapat dipublikasikan oleh BPS pada Januari 2020.

"Kami akan selesaikan yang padi dulu. Setelah itu akan merambah ke yang lainnya, bertahap. Tetapi bahwa target Pak Mentan 100 hari satu data padi dulu, kami akan selesaikan," kata Suhariyanto.

ANTARA

Berita terkait

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

5 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

6 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

6 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

6 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya