Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengenakan jas dan berdasi merah serta berkopiah saat tiba di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memanggil mendadak seluruh menteri dan pejabat di seluruh kementeriannya sore ini, Selasa, 29 Oktober 2019. Pemanggilan ini sebelumnya tidak tertera dalam jadwal yang dibagikan oleh tim humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Menurut pantauan Tempo di kantor Luhut, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir datang paling awal. Erick tampak menyambangi kantor Luhut pukul 15.00 WIB. Ia mengenakan kemeja batik cokelat dan celana kain warna hitam.
Erick hanya melempar senyum kepada wartawan tanpa memberikan keterangan. Tak lama berselang, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga terlihat mendatangi Kemenko Maritim dan Investasi.
Menyusul Erick serta Sofyan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyusul sekitar 30 menit kemudian. "Kami akan mengkaji ulang (reklamasi) Teluk Benoa di Bali," ujarnya saat ditemui wartawan.
Hampir bareng dengan Edhy Prabowo, tampak hadir Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Angela datang memakai kemeja putih dan didampingi oleh sejumlah asistennya.
Adapun Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia terlihat datang paling akhir. Ia tak menjelaskan gamblang maksud undangan Luhut. Dari lingkungan Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti tampak mewakili. "Saya dipanggil mendadak oleh Pak Luhut," tuturnya.
Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
14 jam lalu
Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.