Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019. Dalam kunjungannya, Menteri Edhy Prabowo berjanji akan memperbaiki komunikasi antara pemerintah dengan nelayan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi seperti perizinan, alat tangkap dan kapal. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan Indonesia sebetulnya tidak perlu lagi melakukan studi banding ke pusat perikanan yang terdapat di negara lainnya karena banyak keunggulan sudah ada di Tanah Air.
"Saya yakin di sini semua mengerti bagaimana memproduksi produk perikanan dengan baik," kata Edhy Prabowo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.
Menurut dia, Indonesia memiliki banyak unit pengolahan ikan (UPI) yang tak kalah bagus dari yang dimiliki oleh negara lain seperti Cina, Korea Selatan, maupun Vietnam.
Selain itu, ujar dia, teknologi yang dimiliki Indonesia pun dinilai tak kalah canggih pula.
Begitu pula dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM), yang dinilai tak kalah mumpuni. "Saya yakin, teknologi yang kita butuhkan bukan teknologi yang luar biasa dan yang rakyat kita butuhkan bukan dana yang luar biasa karena potensinya sudah ada di Tanah Air kita. Tinggal bagaimana kita menyelamatkan potensi ini menjadi keuntungan yang bermanfaat bagi semua masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meyakini bahwa kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Edhy Prabowo akan bisa memajukan industri perikanan karena sosok Edhy dinilai cukup mumpuni dan memberikan harapan baru.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto mengemukakan bahwa selain pernah menjadi anggota DPR, Edhy Prabowo juga malang melintang di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan banyak berkecimpung di dunia perikanan.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
4 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.