Kabinet Baru Dorong Investasi Lebih Baik? Ini Kata Chatib Basri

Selasa, 29 Oktober 2019 13:58 WIB

(dari kiri) Sosolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Aktris Happy Salma, dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Januari 2019. Dalam diskusi tersebut mereka membicarakan ekonomi Indonesia baik yang sudah ataupun yang akan dicapai. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan penunjukkan sejumlah pihak untuk mengisi posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak berhubungan langsung dengan adanya peningkatan investasi. Meski begitu, dia mengatakan susunan kabinet tetap memberikan sinyal adanya stabilitas politik.

Menurut Chatib, untuk bisa mendorong peningkatan investasi, yang perlu dilakukan pemerintah adalah penerapan regulasi yang lebih pasti dan mudah. Selain itu, pemerintah juga perlu menghapus aturan yang dianggap menghambat pelaksanaan penanaman investasi.

"Paling penting soal perizinan yang mudah, soal teknis kapasitas dari kualitas tenaga kerja dan soal aturan ketenagakerjaan yang mendukung, itu yang menentukan," kata Chatib ditemui usai menjadi pembicara dalam acara Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi semester I 2019 tumbuh 9,4 persen menjadi Rp 395,6 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 361,6 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian ini setara dengan 49,9 persen dari target investasi sepanjang 2019 yang sebesar Rp 792 triliun.

Chatib menjelaskan, untuk bisa mendorong investasi, kombinasi banyak hal harus dilakukan oleh pemerintah. Dia mengatakan stabilitas politik lewat terbentuknya kabinet dan penunjukan menteri mungkin hanya akan berpengaruh pada investasi dari sisi portofolio atau Surat Berharga Negara (SBN).

Advertising
Advertising

<!--more-->

Mantan Kepala BKPM ini mencontohkan, meski kabinet baru telah terbentuk, namun jika investor masih kesulitan dalam mendapatkan izin hal ini sama saja tak akan mendorong datangnya investasi. Begitu juga dengan aturan ketenagakerjaan yang saat ini dianggap belum memberikan kemudahan bagi pengusaha.

"Kamu mau kabinet udah pasti, tapi aturan tenaga kerjanya susah, walaupun kabinet baru ada kan kamu ngga bisa buka pabrik. Mau buka izin, tapi izin ngga dapat gimana kamu mau buka pabrik walaupun ada kabinet," tutur Chatib.

Berita terkait

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

8 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

9 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

12 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

3 hari lalu

Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

AHY mengatakan Partai Demokrat sudah membuat komitmen dengan Prabowo Subianto terkait posisi dalam pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

4 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

4 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya