Portofolio Investasi di Indonesia Dinilai Paling Menarik di ASEAN

Selasa, 29 Oktober 2019 13:51 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Researcher PT Bursa Efek Indonesia atau BEI Poltak Hotradero mengatakan portofolio investasi Indonesia saat ini masih lebih menarik ketimbang negara-negara pesaingnya di ASEAN, yakni Vietnam, Filipina, Thailand dan Malaysia. Menurut dia, kondisi ini salah satunya didukung oleh imbal hasil atau yield yang masih terjaga.

"Imbal hasil terhadap tingkat inflasi masih positif. Dibandingkan negara lain, seperti Vietnam, Malaysia, mereka lawan inflasi aja enggak bisa," ujar Poltak dalam diskusi bertajuk Economic Outlook di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Oktober 2019.

Sejak beberapa tahun belakangan, Indonesia berhasil menjaga tingkat inflasinya di level 3 persen. Adapun tahun depan, Poltak memprediksi angka inflasi Indonesia juga masih belum bergerak di level tersebut.

Portofolio investasi akan mempengaruhi bonds dan obligasi korporasi. Menurut Poltak, di tengah kondisi perang dagang yang mengakibatkan 37 negara mengoreksi tingkat pertumbuhannya, penerbitan bonds atau surat utang dan obligasi atau surat berharga di Indonesia tahun depan akan moncer. "Bonds dan obligasi korporasi akan menarik tahun depan," tuturnya.

Untuk menjaga portofolio investiasinya, Indonesia bukan cuma mesti menjaga inflasi, tapi juga membenahi berbagai sektor. Salah satunya pengelolaan dana anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.

Advertising
Advertising

Poltak menilai, saat ini pengelolaan APBN Indonesia sudah cukup kredibel. "Investasi portofolio mungkin menjadi berkat dan harapan, karena tadi tingkat inflasi terkendali, APBN juga cukup kredibel," tuturnya.

Meski begitu Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap ingin menggenjot pertumbuhan investasi di dalam negeri. Sebelumnya memberi waktu sebulan kepada para menteri/kepala lembaga untuk mengumpulkan regulasi yang menghambat investasi.

"Tolong dilihat di setiap kementerian, aturan yang menghambat pelayanan terhadap masyarakat, menghambat investasi dunia usaha, segera kumpulkan dalam waktu sebulan ini," katanya saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.

Ia menyebutkan, di negara ini terlalu banyak regulasi atau aturan. "Sudah saya sampaikan berkali-kali, baik UU, Perpres, Permen, peraturan peraturan yang lainnya, termasuk di daerah," kata Jokowi.

Jokowi meminta Mendagri menggarisbawahi hal itu karena hingga kini masih banyak perda, pergub, dan perbup, yang tumpang tindih dengan peraturan-peraturan di atasnya. "Tolong dilihat di setiap kementerian apa yang menghambat pelayanan terhadap masyarakat, menghambat investasi dunia usaha, segera kumpulkan dalam waktu sebulan ini," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

4 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

8 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya