Bank Indonesia: Produksi Rendah, Harga Kopi Robusta Lampung Turun

Selasa, 29 Oktober 2019 10:30 WIB

Pekerja mengumpulkan biji kopi arabika saat panen raya di areal perkebunan kopi arabika Afdeling Gebugan PT Perkebunan Nusantara IX, Bergas Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. Biji kopi kering jenis robusta dan arabica Indonesia juga telah menembus pasar ekspor ke Italia. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2019, Bank Indonesia Provinsi Lampung mencatat kegiatan usaha di daerah setempat tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

"Lebih rendahnya realisasi kegiatan usaha tersebut, terutama berasal dari sektor pertanian dan sektor industri pengolahan yang didorong oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan dan normalisasi aktivitas ekonomi pasca periode permintaan tinggi di triwulan II 2019," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung Budiharto Setyawan, di Bandar Lampung, Selasa 29 Oktober 2019.

Ia menuturkan di sisi lain, harga kopi robusta sebagai komoditas ekspor utama Provinsi Lampung juga sedang dalam tren menurun sejak dua tahun terakhir.

Sejalan dengan hal tersebut, lanjutnya, rata-rata kapasitas produksi pada triwulan III 2019 juga tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada triwulan sebelumnya, yakni dari sebesar 88,37 persen menjadi 86,64 persen.

Selanjutnya, optimisme pelaku usaha pada triwulan IV 2019 cenderung terjaga dengan baik seiring dengan perkiraan kegiatan usaha yang akan kembali meningkat di akhir tahun.

"Sesuai dengan pola musimannya, permintaan masyarakat akan meningkat menjelang akhir tahun yang didorong oleh berlangsungnya perayaan Hari Raya Natal, tahun baru, serta libur akhir tahun yang diperkirakan dapat meningkatkan realisasi kegiatan usaha. Adapun optimisme kegiatan usaha tersebut juga tercermin dari perkiraan penggunaan tenaga kerja responden yang meningkat pada triwulan IV 2019," kata dia.

Budi menuturkan bahwa data dan informasi hasil survei yang selama ini dipergunakan dalam penyusunan laporan perekonomian Provinsi Lampung.

Laporan tersebut secara rutin setiap triwulanan distribusikan kepada para stakeholders. Seperti pemerintah daerah, perusahaan, perbankan, serta pihak-pihak terkait lainnya yang memuat berbagai informasi terkait perkembangan perekonomian, keuangan regional, indikator perbankan, serta proyeksi makroekonomi. Tujuannya agar dapat dimanfaatkan para pelaku usaha dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya