Edhy Prabowo: Kalau Tak Sanggup Bela Nelayan, Saya Siap Mundur

Senin, 28 Oktober 2019 15:39 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat mengikuti sidang kabinet pertama Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja untuk pertama kalinya setelah dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu, 23 Oktober 2019. Dalam kunjungannya ini, Edhy bertemu dengan puluhan nelayan tradisional di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara.

Di depan para nelayan, Edhy menegaskan akan terus memperjuangkan nasib mereka. "Kalau tidak sanggup, saya siap mundur. Tapi sebelum mundur saya akan berusaha, kalau saya mampu untuk membela bapak-bapak semua," kata Edhy pada Senin, 28 Oktober 2019.

Dalam pertemuan ini, Edhy menerima banyak keluhan dari para nelayan. Keluhan mulai dari asuransi, sulitnya perizinan, hingga keberadaan Pulau G reklamasi yang mengganggu aktivitas mereka mencari ikan.

Edhy lalu menjawab satu per satu keluhan yang disampaikan. Untuk asuransi, Edhy memastikan akan terus menambah jumlah nelayan yang mendapatkannya. "Asuransi nelayan ini kami di DPR dulu sudah dorong, zaman Pak Rizal Ramli dulu (Mantan Menko Kemaritiman) dan dilanjutkan oleh Bu Susi Pudjiastuti (Mantan Menteri KKP)," kata dia.

Untuk perizinan, Edhy juga berjanji mengkaji kembali. Sebab, kata dia, pada prinsipnya semua perizinan harus bisa memudahkan. "Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit," ujarnya.

Lalu untuk Pulau G, mantan Ketua Komisi Perikanan DPR 2014-2019 ini mengatakan dia pernah melakukan inspeksi mendadak bersama anggota Dewan lain ke lokasi tersebut. Saat itu, kata dia, ada perjanjian bahwa pulau akan dibelah untuk memudahkan nelayan melaut.

Dengan adanya keluhan ini, dia akan segera memanggil pengembang dari Pulau G untuk dikonfirmasi. "Yang jelas keputusannya harus berpihak ke nelayan, Anda duluan yang ada di dini, jangan Anda yang dipaksa menyesuaikan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Edhy Prabowo yakin masalah ini tidak akan sulit untuk diselesaikan. Cepat atau lambatnya penyelesaian, kata dia, tergantung dari pegawai di KKP. "Kalau masalahnya di KKP, berarti staf saya yang enggak beres, bahkan kalau perlu kita ganti dirjennya," ujar dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

12 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

40 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

41 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya