Bukit Asam Dorong Ekspor Batu Bara Kalori Tinggi ke 3 Negara

Senin, 28 Oktober 2019 13:50 WIB

Penjualan Bukit Asam Naik 14 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (Persero) Arviyan Arivin mengatakan untuk menjaga kinerja tahun ini, perusahaan akan mendorong ekspor produk batu bara berkalori tinggi atau high calorie value (HCV) ke pasar premium atau premium market. Ekspor tersebut dilakukan ke sejumlah negara non tradisional yang selama ini belum banyak digarap perusahaan.

"Untuk pasar ekspor memang kami melakukan penetrasi ke pasar non tradisional seperti Australia, Korea Selatan dan juga Jepang. Kami harap strategi ini bisa mempertahankan kinerja perusahaan," kata Arviyan saat mengelar konferensi pers di Hotel Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Senin 28 Oktober 2019.

Adapun emiten berkode PTBA tersebut pada triwulan III 2019 tercatat masih mengalami pertumbuhan tipis 1,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dikutip dari laporan kinerja keuangan, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 16,25 triliun dari sebelumnya Rp 16,03 triliun.

Meski pendapatan meningkat, laba bersih usaha tercatat mengalami penurunan sepanjang triwulan III 2019. Menurut laporan kinerja perseroan, laba perusahaan pada triwulan III turun menjadi Rp 3,1 triliun atau sebesar 21,7 persen dari sebelumnya Rp 3,9 triliun.

Menurut Arviyan, harga batu bara di pasar yang belum membaik selama tiga triwulan berturut-turut pada 2019 ikut membebani kinerja perusahaan. Meski pendapatan perusahaan meningkat, laba besih setelah pajak perusahaan ikut tergerus.

Advertising
Advertising

Arviyan optimis perusahaan masih bisa mencatatkan laba sampai akhir tahun. Meski enggan memberikan perkiraan, dia mengatakan optimis strategi ekspor produk batu bara HCV ke pasar non tradisional akan membantu menopang kinerja usaha.

"Saya yakin sampai akhir tahun, kinerja akan tetap baik dengan terus melakukan efisiensi dan strategi penjualan produk batu bara berkalori tinggi," kata Arviyan.

Direktur Penjualan Bukit Asam Adib Ubaidillah menambahkan sepanjang 2019 produk HCV telah terjual sekitar 3 juta ton lebih. Sedangkan pada 2020, perusahaan juga menargetkan bakal menjual sekitar 3 juta ton HCV. "Tahun depan, HCV kami sekitar 50 persen sudah dipesan dan akan dikirim ke Australia, Vietnam dan Industri baja di Malaysia. Cina kami hindari karena ada perang dagang," kata Adib.

Untuk mempertahankan kinerja tahun depan, penjualan batu bara akan difokuskan pada kontrak pembelian jangka panjang. Kontrak tersebut tak hanya bagi negara tujuan ekspor yang butuh HCV tetapi juga kebutuhan domestik yang harus menggunakan produk batu bara HCV.

Berita terkait

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

5 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

7 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

19 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

23 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

23 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

2 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

3 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya