Toyota Produksi Mobil Listrik: Jika Tak Ikut, Tak Bisa Ekspor

Senin, 28 Oktober 2019 11:25 WIB

Seorang pengemudi yang mencoba mobil terbaru Toyota Motor Corp saat mengisi listrik ke mobil listrik "EQ" saat sesi uji coba jalan di Tokyo, 24-9, 2012. (AP Photo/Koji Sasahara)

TEMPO.CO, Odaiba - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap memproduksi mobil listrik (Battery Eectric Vehicle) di pabrik Karawang, Jawa Barat, meskipun belum bisa memastikan jenis mobil listrik yang akan diproduksi.

"Itu (mobil listrik) tren dunia. Kalau tidak ikut, kita tidak bisa ekspor," kata Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono di sela-sela Tokyo Motor Show yang berlangsung pada 24 Oktober sampai 4 November 2019 di Odaiba, Jepang.

Lebih jauh, Warih menjelaskan, untuk memproduksi mobil listrik, perusahaan harus mengubah line produksi, mengingat banyak komponen, terutama powertrain yang berubah. "Kira 60 persen harus berubah, terutama karena ada baterainya, powertrain berubah," katanya.

Terkait hal itu, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam menyebutkan pihaknya akan melatih para pekerja untuk memproduksi mobil listrik. "Jadi nanti ada keahlian khusus untuk produksi mobil listrik, karena beda dengan mobil ICE (internal combustion engine)," ucapnya.

TMMIN, kata Bob, juga akan ikut pada program pemerintah yang menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia adalah mobil listrik. "Kami akan ikut," ujar Bob. Namun jumlah produksinya berapa, pihaknya belum bisa memastikan.

Advertising
Advertising

Hingga kini Toyota Indonesia masih berjuang agar mobil hybrid yang menjadi andalan Toyota bisa diproduksi di Indonesia sebagai jembatan menuju mobil full listrik (BEV).
Mobil hybrid dinilai lebih siap menuju mobil terelektrifikasi, karena selain menggunakan mesin penggerak listrik (baterai) juga masih menggunakan bensin.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk memberikan insentif bagi mobil listrik. "Kita mendorong, terutama Gubernur DKI Jakarta yang APBD-nya gede, bisa memberi insentif. Saya kira bisa dimulai," kata Jokowi usai acara peresmian gedung baru ASEAN di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.

Jokowi menjelaskan, pemberian insentif untuk kendaraan elektrik bisa dari beragam bentuk. Beberapa contoh insentif seperti retribusi parkir gratis, hingga subsidi pembelian kendaraan listrik.

"Ada negara-negara yang memberi subsidi sekian dolar untuk membeli mobil listrik. Dan (bisa) dimulai seperti di Jakarta, busnya, mendorong taksi-taksinya. Bisa saja motor listrik didorong digunakan di DKI Jakarta dulu," kata Jokowi. Ia mengatakan target industri kendaraan elektrik di Tanah Air adalah untuk menekan harga produk kendaraan elektrik.

ANTARA

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

5 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

7 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

7 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya