Korpri Minta Jokowi Kaji Kembali Rencana Pemangkasan Eselon

Senin, 28 Oktober 2019 06:26 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) alias Jokowi saat bersama peserta Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia KORPRI di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar program Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dibuat lebih sederhana. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Korps Pegawai RI atau Korpri, Zudan Arief Fakhrulloh meminta Presiden Jokowi mengkaji kembali rencana pemangkasan lapisan eselon dari empat menjadi dua secara komprehensif. Pasalnya, persoalan birokrasi, menurut dia, bukan hanya soal struktural.

"Apakah itu satu-satunya cara? Apakah dengan itu saja birokrasi jadi cepat, layanan publik jadi hebat, atau malah sebaliknya, justru terjadi kemacetan birokrasi?" kata Zudan dalam sambungan telepon kepada Tempo, Ahad, 27 Oktober 2019.

Zudan mengambil contoh di dunia perbankan. Menurut dia lapisan struktural di perbankan bisa mencapai delapan hingga 12 tingkat. Namun tata kelola dan pelayanannya tetap bisa dianggap bagus. "Kenapa pelayanannya bisa dianggap bagus? Makanya pemerintah harus mengkaji ini secara komprehensif, jadi jangan hanya satu struktur saja."

Kajian itu pun, kata dia, mesti dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kesejahteraan Aparatur Sipil Negara, sistem karir ASN, perlindungan hukum ASN, hingga intervensi politik kepada kehidupan birokrasi ASN. Dengan pergantian kepala daerah setiap lima tahun sekali, ASN tidak nyaman bekerja lantaran ada intervensi politik selama pilkada.

"Sistem hukum kita tumpang tindih sehingga ASN ragu-ragu saat ambil keputusan karena takut dikriminalisasi dan diperiksa kejaksaan dan KPK, serta ada temuan BPK jadi banyak sistem yang harus dibenahi termasuk regulasinya. UU di Indonesia sangat banyak dan menyulitkan ASN," ujar Zudan.

Karena itu, Zudan mengatakan pembenahan yang mungkin dilakukan ke depannya antara lain pembenahan aturan, mulai dari penyederhanaan, memastikan kepastian hukum, dan tidak multitafsir. "Jadi yang dibenahi bukan hanya struktur organisasi," kata dia. "Benahi kesejahteraannya, benahi sistem aturannnya, benahi sistem karirnya, benahi sistem perlindungan hukumnya, benahi sarana prasarana kantornya, dan gunakan teknologi IT."

Sebab, saat ini lambatnya pengambilan keputusan salah satunya terjadi karena pejabatnya terlalu banyak rapat atau rapat di luar kantor. Dengan penerapan teknologi, proses yang lama itu bisa dipangkas lebih cepat. "Bisa ditandatangani di mana pun karena sudah cek di laptop atau ipad. Jadi pola pikir pemerintah harus komprehensif, jangan cuma dalam struktur," kata Zudan.

Sebelumnya rencana perampingan jabatan eselon dalam tubuh kementerian ini muncul dalam pidato Joko Widodo usai dirinya dikukuhkan sebagai Presiden periode 2019-2024. Jokowi menjelaskan penyederhanaan birokrasi harus terus dilakukan besar-besaran.

Investasi untuk penciptaan lapangan kerja, menurut Jokowi harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong dan birokrasi yang panjang harus dipangkas.

"Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Jokowi.

Berita terkait

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

18 menit lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

46 menit lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

58 menit lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

1 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

2 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

2 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

3 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya