Hasil Investigasi Lion Air JT 610 Tidak Bisa Jadi Alat Tuntutan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Minggu, 27 Oktober 2019 12:11 WIB
Secara garis besar, faktor-faktor yang diungkapkan KNKT meliputi kesalahan mekanik, desain pesawat, kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat. Selain itu, komunikasi pilot dan co-pilot yang juga bermasalah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat lalu, pihak Boeing Co. menyatakan telah menerima rekomendasi dari hasil investigas KNKT. Presiden dan CEO Boeing Co. Dennis Muilenburg mengatakan entitasnya akan mematuhi rekomendasi KNKT dan mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang sama.
“Kami akan mengikuti rekomendasi keselamatan KNKT dan mengambil langkah untuk meningkatkan keselamatan pesawat 737 MAX untuk mencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi saat kecelakaan ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Muilenburg mengklaim para pakar Boeing telah terlibat dalam upaya pengumpulan fakta-fakta untuk kepentingan investigasi KNKT. Pakar Boeing dalam hal ini terlibat sebagai penasihat teknis untuk Badan Keselamatan Transportasi Nasional atau NTBS Amerika Serikat yang terlibat dalam proses investigasi KNKT.
Para teknisi Boeing, kata Muilenburg, juga telah bekerja sama dengan FAA terkait investigasi ini. Adapun sejak dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines, Boeing telah memeriksa dan menguji ulang sistem yang diduga bermasalah.
"Hal ini mencakup ratusan sesi simulator dan uji terbang, analisis pemenuhan ketentuan regulasi terhadap ribuan dokumen, pemeriksaan oleh para regulator dan pakar independen serta persyaratan sertifikasi yang ekstensif,” ujar Muilenburg.
Sejak insiden kecelakaan terjadi, Boeing telah menghadapi lebih kurang 100 tuntutan dari keluarga korban. Selama beberapa bulan sejak Lion Air dan Ethiopian Airlines kecelakaan, Muilenburg mengatakan perusahaannya telah melakukan perubahan terhadap sistem pesawat 737 Max. Boeing telah mendesain kembali cara sensor sudut serang atau angle of attack alias AoA yang diduga menyebabkan pesawat bermasalah.