Begini Tantangan Berat Erick Thohir di BUMN Versi Indef

Sabtu, 26 Oktober 2019 15:35 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir, saat menghadiri sidang kabinet pertama Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Aviliani, mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang saat ini dipimpin Erick Thohir masih akan menghadapi tantangan berat. Salah satunya ialah berhadapan dengan pemburu rente alias rent seeking activities.

“Tantangan (Kementerian BUMN) adalah akan berhadapan dengan politikus dan pemburu rente,” ujar Aviliani dalam diskusi online Indef bertajuk 'Kabinet Menteri Ekonomi Jilid II: Tantangan dan Harapan’ pada Sabtu, 26 Oktober 2019.

Pada kabinet Jokowi sebelumnya, Kementerian BUMN tak pelak dihadapkan dengan sejumlah persoalan perburuan rente. Masalah itu tercermin dalam kasus impor beberapa barang komoditas yang bermasalah, seperti impor beras dan bawang putih.

Selain persoalan rente, Aviliani menjelaskan bahwa Kementerian BUMN dalam 5 tahun mendatang akan menanggung setidaknya empat pekerjaan rumah. Ia merinci, keempatnya meliputi persoalan holding BUMN, utang, perbaikan manajamen, dan monopoli perusahaan.

Ihwal holding BUMN, Aviliani menyarankan kebijakan ini dilanjutkan supaya sesama perusahaan BUMN tidak saling bersaing. Holding BUN juga akan membentuk ekosistem yang positif dan berkontribusi meningkatkan nilai tambah perusahaan.

Hingga saat ini, BUMN telah menyelesaikan program holding untuk berbagai sektor. Di antaranya sektor kehutanan, perkebunan, minyak dan gas, tambang, dan pupuk. Sedangkan holding yang sudah disetujui namun perubahan sahamnya belum terselesaikan adalah holding di sektor farmasi.

Kemudian, terkait dengan perkara utang, Aviliani mengatakan Kementerian mesti mengevaluasi kembali kinerja perusahaan-perusahaan BUMN. Sebab, saat ini, ditengarai banyak perusahaan BUMN yang kondisi keuangannya tak terlampau sehat.

“Apabila masih punya prospek dan mampu untuk mengembalikan utang, ya dilanjutkan (akuisisi). Kalau tidak, justru dapat membuat (kementerian) merugi dan perlu diambil keputusan,” tuturnya.

Alvin selanjutnya menyarankan BUMN untuk meninjau ulang tata-kelola perusahaan BUMN yang saat ini diakuisisi oleh Kementerian. Peninjauan perlu dilakukan utamanya untuk perusahaan yang belum go public.

“Sedangkan soal monopoli, BUMN tidak punya kesempatan lagi. Pelaku usaha lain punya kesempatan yang sama,” ucapnya. Menurut Aviliani, bila pekerjaan rumah itu dikelarkan, Kementerian BUMN ke depan memiliki peluang untuk meningkatkan nilai aset dan laba.

Berita terkait

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

18 jam lalu

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

Erick Thohir bersama Anindya Bakrie mengakusisi saham mayoritas Oxford United pada 2022.

Baca Selengkapnya

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

1 hari lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

2 hari lalu

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

Sebelum meninggal 14 tahun lalu, pada 17 Mei 2010, Mama Lauren sempat memberikan ramalan terakhirnya. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

2 hari lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

3 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

4 hari lalu

Shin Tae-yong, Bicara Soal Target hingga Niat Belajar Bahasa Indonesia

Shin Tae-yong atau STY akan bertemu Erick Thohir guna membahas kontrak dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

4 hari lalu

Shin Tae-yong Siap Terima Target Baru PSSI dan Timnas Indonesia Jika Teken Kontrak Baru

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku siap menerima target tinggi dalam kontrak baru bersama PSSI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya