Dua co-CEO Pengganti Nadiem Ingin Gojek IPO Dual Listing

Jumat, 25 Oktober 2019 14:31 WIB

Setelah CEO Gojek Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Gojek mengangkat Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai Co CEO Gojek, Kamis 24 Oktober 2019 di Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan ojek online yang sudah mencapai valuasi decacorn (nilainya lebih dari US$ 10 miliar) Gojek tak goyah meski ditinggalkan oleh pendirinya Nadiem Makarim masuk kabinet Presiden Joko Widodo. Pengganti Nadiem, co-CEO Andre Soelistyo menegaskan, mereka mempersiapkan kemungkinan untuk masuk bursa saham dengan dual listing.

Pasar saham yang utama, kata Soelistyo dalam wawancara terbatas bersama wartawan, termasuk wartawan Tempo.co, Gojek akan masuk bursa saham di Indonesia. "Kami ingin memberikan kesempatan kepada investor Indonesia untuk berpatisipasi."

Pasar saham kedua yang diincar adalah pasar saham di luar negeri. Namun Andre belum menyebutkan secara spesifik di negara mana dan kapan itu akan dilakukan. "Jika peluang itu sudah terbuka," katanya.

Sejak setahun lalu, kata Andre, Gojek telah menyiapkan laporan audit secara lengkap yang bisa menjadi bahan untuk masuk bursa, termasuk di antaranya adalah audit keuangan dari "the big fours" sebutan untuk empat perusahaan akuntan terbesar dari luar negeri.

Andre mengambil posisi sebagai co-CEO bersama Kevin Aluwi, setelah Nadiem diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Rabu lalu. Pengangkatan duo CEO Gojek, Kevin dan Andre, mengejutkan banyak pihak. Andre sebelum bergabung dengan Gojek adalah direktur eksekutif di North Star Group (investor awal Gojek yang dipimpin oleh Patrick Waluyo). Andre selama ini bertugasi menggalang dana lebih dari US$ 4 miliar dan berhasil membujuk Google, Tencent, Astra, KKR dan Warburg Pincus. Dalam posisinya sebagai co-CEO, Andre akan memimpin perusahaan dengan fokus pada penggalangan modal, ekspansi internasional, serta bisnis pembayaran pada platform Gojek.

Adapun Kevin sebagai co-CEO akan memimpin visi pengembangan produk dan teknologi. Kevin sebelum di Gojek pernah bekerja di business intelligence unit di situs e-commerce Zalora. Dia juga masuk daftar Forbes 30 under 30 pada 2016.

"Dua co-CEO ini seperti pemain ganda dalam permainan bulutangkis," kata Garibaldi Tohir, Komisaris Utama Gojek yang juga menjadi CEO PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi mengatakan, "Saya berani taruhan dua pemain pasti menang melawan satu pemain. Dua CEO pasti lebih hebat daripada satu CEO," katanya. "Lagipula di luar negeri atau di Lembah Silikon itu juga hal yang lazim." Dua co-CEO Gojek itu berjanji akan fokus pada tiga hal.

Paulus Bambang, Direktur PT Astra International Tbk yang juga menjadi pemegang saham Gojek melihat penunjukan dua co-CEO itu hal yang wajar. "Mereka berdua telah menunjukkan kinerjanya selama ini," ujarnya. Dia mengatakan Nadiem telah mempersiapkan banyak kader di timnya. Kesiapan organisasi itulah yang membuat Astra berani menanamkan modal ke Gojek lebih dari Rp 2 triliun.

Gojek menjadi satu-satunya decacorn dari Indonesia. Sejak beroperasi dari 2010 sampai sekarang Gojek telah beroperasi di 207 kota dan kabupaten di Indonesia. Gojek juga ada di 5 negara Asia Tenggara yakni, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kevin menambahkan "Di tahun-tahun mendatang Gojek sudah bisa beroperasi di Malaysia dan Filipina."

Debat soal Gojek dan startup unicorn lain di Indonesia selalu berujung pada pertanyaan apakah mereka bisa bertahan berkesinambungan. Pasalnya, hampir semua unicorn berlomba membakar uang dengan diskon. Grab, pesaing Gojek sampai sekarang juga rajin membagikan diskon dan cashback.

Menjawab soal ini, Kevin menegaskan bahwa Gojek sekarang mengarah pada perusahaan yang bertahan berkesinambungan dan menghasilkan profit dalam operasional. Dia menunjukkan beberapa fakta menarik. "Saat ini dari transaksi transportasi (ojek) dan pengantaran makan (GoFood), kami sudah mendapatkan untung, tapi keuntungan itu kami pergunakan untuk membujuk pelanggan mencicipi layanan lain dari Gojek" ujarnya. Dulu pada 2010 saat layanan Gojek hanya tiga, yakni pengantaran orang, barang dan belanja. Tapi, kini Gojek telah memiliki 24 layanan.

Gojek juga telah tumbuh pesat. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah transaksi mereka tumbuh 1.100 persen. Gojek saat ini menggandeng lebih dari dua juta pengemudi GoRide dan Gocar serta 400.000 pedagang makanan.

Yang membanggakan, kata Kevin, Gojek saat ini punya pelanggan inti (core customer) yang dalam sebulan rutin belanja lebih dari US$ 50 atau sekitar Rp 750 ribu per bulan. Jumlah pelanggan inti itu mencapai jutaan orang. "Pelanggan inti Gojek ini dalam setahun bertransaksi 256 kali," katanya. Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang jumlah transaksi pelanggan inti Alibaba yang sekitar 132 kali dalam setahun dan taksi di Amerika Serikat, Lyft 38 kali.

Saat ini di Indonesia ada sekitar 29 juta pengguna aktif Gojek, sedangkan di luar Indonesia ada sekitar 7 juta pengguna aktif. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 155 juta kali. Jumlah transaksi sekarang sudah 80 persen dari Indonesia dan 20 persen dari luar negeri.

"Kami berharap kurang dari lima tahun, jumlah transaksi itu terus membesar dan porsi dari luar negeri mencapai 50 persen dan dari Indonesia 50 persen," ujar Andre.

Kevin dan Andre yakin, Gojek akan terus tumbuh sepeninggal Nadiem. "Kami ingin Gojek seperti Nike. Siapa yang ingat siapa pendiri Nike? Merek Nike jauh lebih besar dari para pendirinya."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

20 jam lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

8 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

17 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

33 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

35 hari lalu

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

Aturan baru perihal perlindungan, jaminan sosial, termasuk THR kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir baru akan dibahas setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

36 hari lalu

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

Misalnya dengan mengacu pada UMR DKI Jakarta yang Rp5 juta, maka THR untuk 4 juta ojol bisa mencapai Rp20 triliun.

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

36 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Heboh THR Driver Ojol dan Kurir: DPR Minta Pemerintah Buat Aturannya tapi Tidak Bisa Berlaku Tahun Ini

37 hari lalu

Heboh THR Driver Ojol dan Kurir: DPR Minta Pemerintah Buat Aturannya tapi Tidak Bisa Berlaku Tahun Ini

DPR mendorong pembuatan aturan terkait perlindungan dan jaminan sosial bagi dirver ojol termasuk THR, Menaker menyanggupinya tapi tidak tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ada Hubungan Kerja Ojol dengan Platform, SPAI: Grab dan Gojek Wajib Bayar THR

39 hari lalu

Ada Hubungan Kerja Ojol dengan Platform, SPAI: Grab dan Gojek Wajib Bayar THR

Ketua SPAI Lily Pujiati menilai pengemudi ojek online atau ojol dan kurir berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya