Keluarga Korban Lion Air JT 610 Tuntut Itikad Baik Boeing

Kamis, 24 Oktober 2019 06:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban Lion Air JT 610 menuntut itikad baik dari produsen pesawat Boeing Co. atas hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT yang telah disosialisasikan pada Rabu, 23 Oktober 2019. Hasil investigasi itu menyebutkan telah terjadi kerusakan serius pada armada Boeing 737 Max 8 milik Lion Air, yang membuat pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, satu tahun lalu.
“Saat ini kompensasi dari Boeing untuk keluarga korban belum ada. Kami belum dihubungi. Kami punya hak menggugat,” ujar salah satu keluarga korban, Hepi Samsul Komar, di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu siang.
Boeing sebenarnya telah menghadapi lebih-kurang 100 tuntutan dari keluarga korban hingga saat ini. Tuntutan itu dilayangkan setelah perusahaan berbasis di Amerika Serikat ini mengaku bersalah akan adanya kerusakan sistem yang disinyalir menyebabkan pesawat berada dalam keadaan stall.
Kerusakan sistem mengakibatkan pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan awak kapal mengalami kecelakaan pada 26 Oktober 2018 lalu. Kecelakaan serupa setelahnya menimpa pesawat jenis yang sama yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines. Tepatnya pada 10 Maret 2019, armada Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines yang mengangkut 157 penumpang jatuh di daratan Addis Ababa.
Keluarga korban lainnya, Anton Sahadi, kecewa dengan hasil investigasi KNKT. Sebab, ia merasa tak memperoleh informasi yang jelas ihwal alasan operator tetap mengoperasikan pesawat Lion Air JT 610 yang sebelumnya sudah diketahui bermasalah. Selain itu, Anton menganggap tak ada ketegasan dari KNKT yang menyatakan bahwa Boeing dan Lion Air keliru.
"Yang kami harapkan adalah adanya penjelasan siapa yang salah. Operatornya atau siapa? Tetapi ini tidak ada penjelasannya,” kata dia di tempat yang sama.
Menurut Anton, dalam pemaparannya, KNKT menjelaskan bahwa sistem MCAS yang dikembangkan Boeing pada seri Max tidak tepat karena hanya didukung oleh satu sensor angle of attack. KNKT juga menemukan adanya problem yang bersumber dari kesalahan pilot penerbangan Denpasar ke Jakarta (penerbangan sebelumnya) yang tidak menyampaikan laporan detail kerusakan pesawat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan temuan KNKT bakal menjadi bahan rekomendasi untuk pengambilan kebijakan ke depan. "Akan kami jadikan rekomendasi. Nanti tergantung temuannya apa," ujar Polana, Selasa kemarin.

Tempo mencoba menghubungi juru bicara Lion Air, Danang Mandala, terkait temuan KNKT. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum memberikan respons.

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

1 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

4 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

5 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

16 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

17 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya