Dipanggil Jokowi, Nama Johnny Plate Pernah Ada di Panama Papers

Selasa, 22 Oktober 2019 17:58 WIB

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate (kedua kiri) bersama sejumlah fungsionaris partai berjalan memasuki kantor KPU Pusat untuk melakukan pendaftaran Pemilu 2019 di Jakarta, 13 Oktober 2017. Partai Nasdem secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat atau Nasdem Johnny Plate menjadi salah satu calon menteri di jajaran kabinet Presiden Joko Widodo Jilid II. Mengenakan kemeja putih, Johnny hadir di istana pada Selasa sore, 22 Oktober 2019.

Johnny tak banyak bicara soal tujuannya hadir di sana. Namun, ia mengaku dihubungi saat tengah mengikuti sidang paripurna di DPR. Saat ini, pria yang lahir di Ruteng, 63 tahun silam, itu memang tercatat sebagai anggota DPR dari Fraksi Nasdem untuk periode 2019-2024.

Dengan hadirnya Johnny Plate di istana, saat ini tercatat sudah ada tiga politikus Nasdem yang masuk bursa calon menteri Kabinet Kerja Jilid II. Sebelumnya, sejawat Johnny di Nasdem yang sudah dipanggil Jokowi antara lain adalah bekas menteri lingkungan hidup dan kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dan bekas Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.

Di Partai Nasdem, Johnny Plate mengemban jabatan sekretaris jenderal mulai September 2017. Kala itu, ia ditunjuk menempati posisi tersebut menggantikan Nining Indra Saleh, yang menjabat pelaksana tugas sekretaris jenderal setelah sekjen yang lama, Rio Patrice Capella, tersangkut kasus suap.

Sebelum terjun dalam dunia politik, Johnny merupakan seorang pengusaha yang cukup sukses. Dilansir dari wikidpr.org, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Air Asia Investama pada 2012-2013. Ia juga sempat tercatat sebagai Komisaris Utama PT Aryan Indonesia pada 2007-2013, Komisaris PT Air Asia 2005-2013, Group CEO Bima Palma Group 2005-2013, serta Komisaris PT PJB Power Service 2005-2013.

Advertising
Advertising

Nama Johnny Plate sempat muncul dalam skandal Panama Papers setelah bocornya dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca. Namun dia membantahnya dan mengaku tidak memiliki aset ataupun rekening bank yang terkait dengan Mossack.

Adapun kariernya di politik dimulai dengan bergabung bersama Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia. Namun partai tersebut tidak lolos pemilu 2014 dan Johnny Plate memutuskan bergabung dengan Partai NasDem.

Di Partai NasDem yang dipimpin Surya Paloh, Johnny Plate sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup. Sementara itu, di Senayan, ia sempat duduk sebagai anggota Komisi Keuangan DPR RI.

CAESAR AKBAR | AHMAD FAIZ

Berita terkait

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

11 hari lalu

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi. Kini, jadi menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

11 hari lalu

Pakar Politik Unand Prediksi Putusan MK Akan Gunakan Prinsip Ultra Petitum dalam Sengketa Pilpres 2024, Ini Maksudnya

MK akan bacakan hasil putusan sidang PHPU sengketa Presiden 2024. Pengamat Politik Unand prediksi penggunaan prinsip ultra petitum dalam Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

16 hari lalu

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

"Masa automatic adjustment dilakukan di bulan Januari?" tanya Refly Harun.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemeriksaan Sengketa Pilpres Telah Selesai, Ini Langkah MK Selanjutnya

24 hari lalu

Sidang Pemeriksaan Sengketa Pilpres Telah Selesai, Ini Langkah MK Selanjutnya

Seluruh hakim MK menyampaikan pandangannya terhadap rangkaian PHPU Pilpres 2024 dalam rapat permusyawaratan hakim.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

25 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Menteri Jokowi Berdalih Bansos Tak Terkait Pemilihan Presiden

26 hari lalu

Menteri Jokowi Berdalih Bansos Tak Terkait Pemilihan Presiden

Menteri Jokowi berdalih bantuan sosial atau bansos tak terkait pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

26 hari lalu

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

Siapa saja yang menyerukan Jokowi dihadirkan di sidang sengketa Pemilu 2024 yang digelar di MK? Berikut alasan mereka.

Baca Selengkapnya

Jawaban Sri Mulyani di MK soal Kemungkinan Anggaran BLT Naik Tahun Ini

27 hari lalu

Jawaban Sri Mulyani di MK soal Kemungkinan Anggaran BLT Naik Tahun Ini

Menkeu Sri Mulyani menjawab pertanyaan hakim MK terkait kemungkinan kenaikan anggaran BLT El Nino tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

27 hari lalu

Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

Keempat Menteri Jokowi bicara di sidang sengketa Pilpres atau PHPU di MK. Apa kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy?

Baca Selengkapnya

Selain 4 Menteri Jokowi, MK Panggil DKPP dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Sosok Heddy Lugito Ketua DKPP

27 hari lalu

Selain 4 Menteri Jokowi, MK Panggil DKPP dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Sosok Heddy Lugito Ketua DKPP

MK memanggil 4 menteri Jokowi, selain itu DKPP dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Ketua DKPP Heddy Lugito pernah tetapkan KPU langgar etik

Baca Selengkapnya