Jokowi Mau Buat 2 UU Omnibus Law, Bappenas Jelaskan Tahapannya

Selasa, 22 Oktober 2019 07:21 WIB

Gestur Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato awal masa jabatan dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Slamet Soedarsono angkat bicara soal rencana Presiden Jokowi membuat Undang-undang besar dengan skema Omnibus Law.

Slamet menjelaskan pembuatan Omnibus Law harus melalui rentetan tahap, dimulai dengan pemetaan. "Untuk sebuah isu itu UU mana yang terkait. Misalnya mengenai ketenagakerjaan UU mana yang terkait, kemudian UMKM UU mana yang terkait," tutur Slamet di kantornya, Senin, 21 Oktober 2019.

Berikutnya, Slamet mengatakan akan ada analisis beleid mana saja yang dianggap menghambat dan apa tindakannya. Misalnya, apakah perlu ada pengurangan pasal dan ayatnya, apakah perlu ditambah atau diubah redaksinya.

"Nanti akan muncul rumusan-rumusan baru yang lebih sederhana, lebih operasional, yang akan mengeksekusi dari tujuan-tujuan itu, sehingga output dan outcome-nya langsung kena kepada masyarakat," kata Slamet.

Setelah dilantik, Jokowi membacakan pidato yang salah satunya mengatakan mengajak Dewan Perwakilan Rakyat untuk menerbitkan dua Undang-undang besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Slamet mengatakan butuh persiapan untuk bisa menyelesaikan pembentukan dua beleid tersebut dalam satu periode ke depan. "Cakupan dari regulasi ini kan sangat luas, jadi kami harus mempersiapkan diri untuk marathon, ini upayanya butuh endurance panjang," ujarnya.

Menurut dia, pembahasan aturan itu butuh ketahanan lantaran negara Indonesia sangat luas dan sektornya kompleks. Belum lagi hierarkinya mencakup pemerintah pusat, provinsi, hingga kota. Di legislatif, Indonesia memiliki Dewan Perwakilan Rakyat, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kota/Kabupaten. "Belantara ini harus kita atasi bersama."

<!--more-->

Adapun dua prioritas Omnibus Law yang direncanakan Jokowi itu, kata Slamet, menyentuh langsung hajat hidup orang banyak. Dan saat ini dua topik tersebut berkaitan dengan puluhan Undang-undang yang perlu disederhanakan dalam satu payung untuk setiap tema.

Dua beleid akbar tersebut dinilai memiliki manfaat yang besar. Apalagi, Slamet melihat prasyarat mendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah regulasi dan institusi. Dengan pembenahan tata kelola regulasi, ia optimistis pertumbuhan ekonomi bakal meningkat signifikan.

"Oleh karena itu sangatlah relevan kalau pada era Presiden Jokowi yang kedua ini di mana beliau sudah pasti akan mempercepat pertumbuhan ekonomi itu dan ini tata kelola regulasi menjadi salah satu pra syarat untuk ke sana. Ini betul-betul sangat karakter Pak Presiden," ujar Slamet. Ia mengatakan penyederhanaan aturan hingga perampingan birokrasi memang prasyarat agar kecepatan bisa berkembang penuh dan berujung kepada kesejahteraan masyarakat.

Dalam pidatonya selepas pelantikan kemarin, Jokowi mengajak Dewan Perwakilan Rakyat untuk menerbitkan dua Undang-undang besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

"Masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus Law," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato dalam pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019.

Omnibus law adalah satu UU yang sekaligus merevisi beberapa beleid bahkan puluhan aturan. Ia memastikan puluhan UU yang mengambat penciptaan lapangan kerja bakal langsung direvisi sekaligus.

Hal serupa juga, menurut Jokowi, akan dilakukan untuk UU yang menghambat pengembangan UMKM. "segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas," katanya.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

3 jam lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

5 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya