5 Tahun Jokowi, Perbanas: Masalah di NPL dan Likuiditas Bank

Jumat, 18 Oktober 2019 14:48 WIB

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo saat memberikan sambutan dalam acara seremonial pembangunan Gedung Graha Mantap di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat 18 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan ada dua tantangan besar yang dihadapi di sektor perbankan selama lima tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Jusuf Kalla. Keduanya yakni, soal non performing loan/NPL atau rasio kredit macet dan likuiditas.

Kartika mengatakan munculnya tantangan tingginya NPL tersebut karena sejumlah sektor tengah mengalami kontraksi. "Kalau kita lihat NPL memang karena beberapa sektor seperti batu bara dan tekstil itu mengalami perlambatan," kata Kartika kepada media di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.

Kemudian dari sisi likuiditas, selama lima tahun ke belakang perbankan mengalami ketatnya likuiditas atau pertumbuhan yang melambat. Hal ini sejalan dengan kondisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga/ DPK atau dana murah dari masyarakat yang juga ikut melambat.

Meski begitu, Kartika menuturkan saat ini kondisi perbankan telah membaik, sejalan dengan likuiditas yang telah melonggar. Hal ini terlihat dari kondisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama triwulan II dan III 2019.

Menurut Kartika, saat ini DPK sudah mulai tumbuh kembali setelah sempat melambat sejak awal tahun. Pertumbuhan DPK meningkat ke angka di atas 7 persen dari sebelumnya sempat turun di bawah 6 persen.

Advertising
Advertising

"Harapan kami memang dengan pemerintahan kabinet baru, optimisme muncul dan masuk capital inflow. Likuditas bisa melonggar dan pertumbuhan bisa balik pertumbuhan kredit bisa kembali di atas 10 persen," kata Kartika.

Selain itu, ke depan perbankan nasional juga harus mulai memperbanyak kerja sama dengan dengan perusahaan financial technology (fintech) layanan pinjam meminjam maupun dengan ekosistem e-commerce. Hal ini bisa bermanfaat, khususnya bagi bank untuk bisa menjangkau ke pasar ultramikro.

"Jadi tantangan ke depan, saya rasa lebih baik environment-nya. Memang, bank yang menengah dan kecil yang harus berubah jadi lebih digital dan lebih kerja sama dengan fintech," ujarnya.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya