Menjelang Akhir Masa Jabatan, JK Pamit kepada 100 Ekonom

Kamis, 17 Oktober 2019 17:25 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam acara Gerakan Nasional "Ignite The Nation 1000 Start up Digital Indonesia" di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Ahad 18 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Jusuf Kalla alias JK menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Wakil Presiden RI saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bersama 100 ekonom pada Kamis, 16 Oktober 2019, di The Westin, Jakarta Pusat. Dalam pidato tersebut, JK menjelaskan bahwa masa jabatannya akan berakhir dalam dua hari ke depan.
"Hari ini saya sudah mendengarkan dan bertemu banyak teman. Hari ini sisa dua hari kerja saya di pemerintahan. Saya terima kasih. Ini pidato terakhir saya di acara teman-teman,” ujarnya disambut semu-semu suara tepuk tangan.
JK banyak menyampaikan gagasan terkait kondisi perekonomian dari masa ke masa. Ia bercerita bahwa kondisi ekonomi bersifat dinamis dan makin berkembang lantaran kebijakan global berubah-ubah. Perubahan kondisi itu menyebabkan pemerintah mesti membentuk kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk menopang sektor makro.
Ia mencontohkan krisis Asia 1998 yang membuat pemerintah harus menderegulasi pajak agar investasi masuk di kemudian hari. Adapun kondisi ekonomi sebenarnya berangsur pulih pada 2004. Namun, pada 2008, krisis kembali terjadi. Karena itu, JK mengibaratkan keadaan ekonomi bak celana yang bisa sewaktu-waktu menyempit dan tiba-tiba melebar di kemudian hari.
Dalam kesempatan yang sama, JK tak hanya merembuk persoalan ekonomi, tapi juga berkelakar tentang kisahnya bertemu ekonom senior, Emil Salim. Menurut JK, ia pernah menjadi peserta diskusi dengan pembicara Emil Salim semasa mengenyam kuliah di Univesritas Hasanuddin, Makassar. Kala itu, JK menyebut Emil berbicara soal utang negara.
"Katanya waktu itu Pak Emil baru pulang dari Den Haag dan ngomong utang Indonesia. Gimana pembicaraannya? Gampang itu, kita gak bisa bayar, mau apa tuh mereka. Nantilah kalau kita sanggup kita bayar. Artinya, itulah mengatur bangsa. Ada yang susah, ada yang gampang,” tutur JK.
Emil yang hadir dalam acara tersebut terlihat mesam-mesem.
JK akan mengakhiri masa jabatannya pada 18 Oktober 2019. Pada masa pemerintahan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakilnya di kursi kepemimpinan negara. Artinya, posisi JK akan segera digeser oleh Ma’ruf.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya