BPOM Temukan 4063 Situs Jual Obat di Luar Standar Keselamatan

Kamis, 17 Oktober 2019 15:16 WIB

Obat palsu yang diperlihatkan Dit Tipidter Bareskrim Polri, saat konpres pengungkapan peredaran obat palsu di DITTIPIDSIBER Bareskrim Mabes Polri Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. PT JKI tercatat sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI. Modus perusahaan tersebut yakni dengan mengemas ulang obat-obatan kedaluwarsa. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM menemukan 4.063 situs yang menjual obat tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan dan keamanan lembaga tersebut. Ribuan situs tersebut merupakan data yang terkumpul hingga 2019 hasil penelusuran Tim Patroli Siber BPOM

“3.583 di antaranya atau 88 persen ditemukan dijual di marketplace,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam acara penandatanganan kerja sama pengawasan obat dan makanan yang dijual secara online. Kerja sama ini melibatkan enam e-commerce yaitu Go-Jek, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Klikdokter, dan Halodoc.

Dari jumlah ini, Penny menyebut 2719 situs sudah di-take down dengan bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu. Maret 2019, BPOM mengumumkan bahwa selama tahun 2018, tidak kurang 2.217 situs yang menjual obat di luar ketentuan telah diblokir oleh Kominfo atas permintaan BPOM.

Kondisi inilah yang membuat kerja sama BPOM dan e-commerce terjadi. Selama ini, BPOM hanya melacak adanya peredaran obat dan makanan tidak sesuai ketentuan di marketplace. Setelah itu, BPOM bersurat ke pemilik marketplace agar penjualan produk tersebut bisa dihentikan.

Dengan kerja sama ini, BPOM pun bisa bertukar data dengan marketplace agar pengawasan lebih ketat. Pengawasan akan dilakukan, mulai dari tahap peredaran dan penjualan, hingga iklan dan promosi dari produk tersebut. “Sebab, pemilik marketplace lah yang harus bertanggung jawab paling utama di sini,” kata Penny.

Advertising
Advertising

Assistant Vice President of Public Policy and Government Relations Bukalapak, Bima Laga mengatakan lewat kerja sama ini, perusahaannya siap membangun sistem pengawasan yang lebih efektif bersama BPOM. Ia mengakui, selama ini pengawasan baru sebatas pemberitahuan via surat dari BPOM. “Ketika terima surat, kami langsung men-take down,” ujarnya.

Sementara itu, Vice President Public Policy and Government Relations Tokopedia, Astri Wahyuni, meminta pengawasan tak hanya dilakukan oleh e-commerce dan BPOM semata. Ia meminta masyarakat pengguna e-commerce untuk ikut aktif melaporkan jika ada produk obat atau makanan yang tidak sesuai standar. “Ini (kerja sama) akan menjadi awal yang baik untuk hal tersebut,” kata dia.

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

1 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

1 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

2 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

3 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

4 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

5 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

6 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

7 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya