Proyek Tol Trans Jawa, Investor Cina Guyur Modal Rp 23,3 T

Senin, 14 Oktober 2019 18:45 WIB

Pekerja merampungkan pembangunan konstruksi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A di kawasan Pedati, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. Proyek Tol Becakayu tahap pertama dirampungkan sampai dengan Bekasi Barat di Jalan Ahmad Yani dengan titik keluar masuk kendaraan menuju ke jalan tol itu berada di Jalan Hasibuan. Targetnya rampung pada tahun ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Investor Cina melalui PT China Communications Construction lndonesia (CCCI) menandatangani kerja sama investasi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR. Kerja sama ini merupakan hasil fasilitasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) di bawah Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan dana investasi yang disiapkan oleh investor Cina itu senilai Rp 23,3 triliun. Dana ini akan digunakan untuk membangun jalan tol seksi terakhir Trans Jawa pada ruas antara Probolinggo hingga Banyuwangi.

"Meski ada investasi dari CCCI, Jasa Marga tetap masih jadi pemegang saham mayoritas untuk membangun ruas tol terpanjang di ruas tol Jawa. Ini tentunya sangat baik, karena mendorong skema equity financing di bidang infrastruktur," kata Bambang di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin 14 Oktober 2019.

Adapun hari ini, Bappenas mengelar penandatanganan perjanjian awal kerja sama investasi antara Jasa Marga dengan CCCI. Selain dengan investor Cina, penandatanganan kerja sama investasi juga dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Jasa Sarana dengan PT ICDX Logistik Berikat (ILB).

Bambang menjelaskan kerjasama investasi antara CCCI dengan Jasa Marga dilakukan lewat skema equity financing. Skema ini, membuat investor dari CCCI bakal memiliki saham pada anak usaha milik Jasa Marga yang membangun ruas tol Probolinggo- Banyuwangi, yakni PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi (JCB).

Advertising
Advertising

Selain itu, PINA juga berhasil memfasilitasi kerjasama antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Jasa Sarana dengan PT ILB. Kerja sama ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan pembangunan di sekitar proyek infrastruktur.

Bambang menjelaskan, kerjasama antara WIKA, Jasa Sarana dan ILB mencapai angka Rp 6 triliun. Angka ini dibagi untuk WIKA senilai Rp 5 triliun dan Rp 1 triliun dengan Jasa Sarana. Kerjasama ini akan dilakukan dengan skema customized supply chain financing atau pembiayaan yang disesuaikan dengan rantai pasok.

"Struktur customized supply chain financing ini adalah inovasi skema keuangan terbaru dari PINA yang diharapkan dapat menambah ruang modal kerja bagi BUMN/BUMD, juga fleksibilitas dalam leverage dan cashflow karena fleksibilitas dalam tenor dan bentuk pelunasan,” kata Bambang.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

10 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

11 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

19 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

1 hari lalu

Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Simak Lokasi dan Jadwalnya

Jasa Marga melakukan pemeliharaan perkerasan di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Pekerjaan jalan ini dijadwalkan berlangsung hingga Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya