Cina Banyak Investasi di Indonesia, Luhut: Amerika Iri

Jumat, 11 Oktober 2019 14:10 WIB

Menko Maritim RI Luhut B. Pandjaitan ketika menghadiri forum bisnis "Invest Indonesia" di Seoul, Korea Selatan, yang digelar KBRI Seoul pada Jumat, 20 September 2019. [KBRI Seoul]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan awal mula pemerintah Amerika Serikat tertarik menanamkan investasinya ke Indonesia. Menurut Luhut, niat investasi itu muncul dari rasa iri Amerika Serikat terhadap Cina yang lebih dulu banyak menggelontorkan duit segar ke Indonesia.

"Saya ke AS bertemu dengan Kushner (penasihat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Corey Kushner). Dia sampaikan kenapa Cina banyak (investasi) ke Indonesia). Saya bilang kenapa kamu (Amerika Serikat) enggak datang,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.

Menurut Luhut, Amerika Serikat lantas khawatir Indonesia akan berpihak ke Beijing terkait investasi Cina tersebut. Selain itu, mengikuti ramalah Standard Chartered, Indonesia pada 2035 bakal mentas dari pertumbuhan ekonomi 5 persen karena berhasil meningkatkan komoditas ekspornya.

Oleh karena itu, Amerika Serikat pun segera menseriusi rencananya untuk menanamkan modal ke dalam Indonesia. Amerika Serikat melalui lembaga keuangan pembangunan pemerintah atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC) sebelumnya telah menyatakan akan menggelontorkan dana segar senilai US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun untuk tahap pertama.

Menurut Luhut, Amerika Serikat tengah melirik tiga proyek pembangunan yang sedang digeber pemerintah. Di antaranya proyek transportasi, hilirisasi, dan infrastruktur. Dalam proyek ini, Amerika Serikat akan menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis.

Sebagai langkah awal kerja sama, Amerika Serikat akan mengirimkan perwakilannya ke Indonesia untuk melakukan survei lapangan. Pada 21 Oktober nanti, ia memastikan pihak OPIC akan menyambangi Indonesia untuk melihat langsung proyek-proyek infrastruktur, transportasi, dan hilirisasi yang sedang dikerjakan.

Dana segar dari Amerika Serikat akan masuk ke Indonesia pada 2020. "Paling cepat enam bulan lagi. Kan kita baru membicarakan itu. Enggak mungkin (dana tersebut) langsung masuk," tutur Luhut.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

14 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

16 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya