TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimistis kondisi ekonomi Indonesia tak akan tergoncang pasca-insiden penyerangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, oleh teroris. Menurut Luhut, terorisme adalah ancaman yang setiap hari dihadapi oleh negara mana pun, tak terkecuali Indonesia.
“Kita jangan membuat diri seperti land dark (terpuruk). Kita harus optimis. Kita memang punya masalah. Tapi negara mana yang enggak punya masalah?” tuturnya saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.
Luhut meminta masyarakat Indonesia tidak membangun opini yang menakutkan soal penyerangan ini sehingga berdampak terhadap kondisi ekonomi. Ia menyebut, semestinya negara bisa berkaca dari Pemerintah Amerika Serikat yang menghadapi kasus-kasus terorisme hampir saban hari.
"Amerika kan hampir tiap hari, tiap bulan ada (penyerangan). Maksud saya, kan dari awal saya bilang, tidak ada satu negara yang luput dari ancaman,” ujarnya.
Sebelumnya, Wiranto ditusuk di bagian perut ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, Pandeglang, Kamis, 10 Oktober 2019. Ia dilukai oleh anggota kelompok jaringan JAD Bekasi, Abu Rara alias Syahril Alamsyah.
Wiranto langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto sesaat setelah insiden terjadi. Luhut mengatakan telah menjenguk Wiranto pada Jumat pagi sebelum ke kantor. Adapun saat membesuk, Luhut memastikan Wiranto telah ditangani oleh seorang dokter berpangkat inspektur jenderal. Dokter, kata dia, telah menjelaskan bahwa kondisi Wiranto memulih.
Akibat insiden ini, Luhut mengakui pemerintah perlu memperketat keamanan. Namun, ia meminta insiden ini tidak terlampau menimbulkan reaksi yang berlebihan. “Life must go on (hidup harus berjalan),” ujarnya.