Bos Medco Nilai Skema Gross Split Tak Menarik, Minta Dievaluasi

Kamis, 10 Oktober 2019 16:37 WIB

Bos MedcoEnergi Arifin Panigoro ditemui usai mengikuti sarasehan Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Apermigas) di Kantor SKK Migas, City Plaza, Jakarta Selatan, Kamis 10 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro mengatakan bahwa aturan pengelolaan industri hulu migas berbasis gross split perlu dievaluasi. Evaluasi perlu dilakukan karena saat ini dunia, khususnya di sektor industri migas juga telah berubah.

"Ya menurut saya, saya kira sistem itu harus dievaluasi, keadaan dunia juga berubah. Kalau diam saja orang nggak akan tertarik, juga untuk bagaimana bisa menaikkan produksi," kata Arifin ditemui di Kantor SKK Migas, City Plaza, Jakarta Selatan, Kamis 10 Oktober 2019.

Adapun, skema kontrak kerja sama gross split menandai era baru pengelolaan sektor migas di Indonesia. Sebelum ini, pemerintah menerapkan skema Production Sharing Contract (PSC) atau cost recovery untuk mengelola sektor hulu migas.

Cost recovery merupakan skema yang mana biaya operasi yang pada awalnya dikeluarkan oleh kontraktor menjadi tanggungan pemerintah. Namun, sejak 2015 beban cost recovery dinilai lebih besar dari penerimaan negara di bidang migas.

Skema gross split ini tertuang dalam UU Migas No.22/2001, Permen ESDM 8/2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split, dan Permen ESDM 52/2017 tentang Perubahan atas Permen ESDM 8/2017 ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor migas yang terus menurun sejak 2014.

Advertising
Advertising

Arifin melanjutkan, ide perubahan skema pengelolaan migas dari cost recovery ke gross split semula adalah untuk memudahkan atau simplifikasi, tapi realisasi di lapangan nyatanya sangat unik. Sebab, menurut dia, pelaksanaan di lapangan tidak semuanya bisa diperlakukan secara sama.

"Isu dibahas dari cost recovery ke gross split gimana, itu idenya kan simplifikasi tapi realisasinya, mesin lapangan itu unik nggak bisa disamakan," kata Arifin.

Selain itu, Arifin juga menilai kebijakan fiskal di sektor hulu migas untuk mendorong investasi mesti perlu perbaikan. Karena itu, ia menilai evaluasi mesti dilakukan secara lebih komprehensif. "Masih kurang lah terus terang aja, kurang fleksibel kurang ramah jadi makanya orang (investor) pada keluar," kata Arifin.

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

23 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor Satu di Indonesia Sepanjang 2023

1 hari lalu

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor Satu di Indonesia Sepanjang 2023

Tahun 2023 merupakan momentum penting bagi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam meneguhkan posisinya sebagai produsen minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

2 hari lalu

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa sektor migas masih berperan penting, meskipun dunia berkomitmen untuk melakukan transisi energi bersih,

Baca Selengkapnya

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

2 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

Anak Usaha Petronas Perpanjang Kontrak WK Ketapang dan Bobara, Total Komitmen Eksplorasi US$ 6,92 Juta

4 hari lalu

Anak Usaha Petronas Perpanjang Kontrak WK Ketapang dan Bobara, Total Komitmen Eksplorasi US$ 6,92 Juta

Perusahaan migas PC Ketapang II Ltd, anak usaha Petronas teken kontrak perpanjangan untuk WK Ketapang dan WK Bobara

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

11 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

14 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

25 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

57 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya